Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan, Petani di Magetan Babat Padi untuk Pakan Ternak

Kompas.com - 13/06/2019, 10:27 WIB
Sukoco,
Rachmawati

Tim Redaksi

MAGETAN , KOMPAS.com - Petani di Kabupaten Magetan memilih membabat tanaman padi miliknya yang tidak bisa dipertahankan akibat kekeringan untuk makan ternak.

Salah satunya adalah Sarju, petani di Desa Turi Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan. Ia mengaku sudah hampir satu bulan di wilayahnya tidak turun hujan sehingga sawahnya kurang air dan padi yang dia tanam mengering.

"Mau nunggu giliran dapat air sudah nggak bisa, keburu mati karena kering. Sudah sebulan lebih nggak ada hujan. Padi yang kering lebih kalau 10 hektar di sini,” kata Sarju, Kamis (13/6/2019).

Baca juga: Pria Asal Bali Ciptakan Hidropande, Pompa Air Ramah Lingkungan jadi Solusi Saat Kekeringan

Sementara itu, Kepala Desa Turi, Sunyoto memperkirkaan lebih dari 10 hektar tanaman padi di wilayahnya dibabat untuk makanan ternak karena mengering.

Padahal petani telah mengeluarkan biaya hingga Rp 2,5 juta untuk satu petak seluas 250 meter per segi.

“Tahun ini baru satu kali tanam. Ini mau tanam yang kedua tapi baru sebulan sudah kering. Petani memilih membabat padinya untuk pakan ternak,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan Edi Suseno saat dikonfriamsi Kompas.com mengatakan, musim kemarau yang datang lebih awal mengancam lebih dari 300 hektar padi petani di Magetan.

Baca juga: Kekeringan di Gunungkidul, Warga Manfaatkan Sisa Air Telaga

Meski demikian pihaknya memastikan lahan yang puso atau dipastikan gagal panen baru 2 hektar.

"Yang terancam itu sekitar 300 hektar sedangkan yang kekeringan sedang ringan sampai berat itu sekitar 76 hektar dan yang puso masih kurang dari 2 hektar,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com