Salin Artikel

Kekeringan, Petani di Magetan Babat Padi untuk Pakan Ternak

Salah satunya adalah Sarju, petani di Desa Turi Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan. Ia mengaku sudah hampir satu bulan di wilayahnya tidak turun hujan sehingga sawahnya kurang air dan padi yang dia tanam mengering.

"Mau nunggu giliran dapat air sudah nggak bisa, keburu mati karena kering. Sudah sebulan lebih nggak ada hujan. Padi yang kering lebih kalau 10 hektar di sini,” kata Sarju, Kamis (13/6/2019).

Sementara itu, Kepala Desa Turi, Sunyoto memperkirkaan lebih dari 10 hektar tanaman padi di wilayahnya dibabat untuk makanan ternak karena mengering.

Padahal petani telah mengeluarkan biaya hingga Rp 2,5 juta untuk satu petak seluas 250 meter per segi.

“Tahun ini baru satu kali tanam. Ini mau tanam yang kedua tapi baru sebulan sudah kering. Petani memilih membabat padinya untuk pakan ternak,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan Edi Suseno saat dikonfriamsi Kompas.com mengatakan, musim kemarau yang datang lebih awal mengancam lebih dari 300 hektar padi petani di Magetan.

Meski demikian pihaknya memastikan lahan yang puso atau dipastikan gagal panen baru 2 hektar.

"Yang terancam itu sekitar 300 hektar sedangkan yang kekeringan sedang ringan sampai berat itu sekitar 76 hektar dan yang puso masih kurang dari 2 hektar,” ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/06/13/10273731/kekeringan-petani-di-magetan-babat-padi-untuk-pakan-ternak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke