Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Flores, Peserta Upacara Hari Lahir Pancasila Kompak Kenakan Pakaian Adat

Kompas.com - 01/06/2019, 13:11 WIB
Nansianus Taris,
Rachmawati

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Ratusan peserta upacara Hari lahir Pancasila di Lapangan Kota Baru Maumere, Kabupaten Sikka, Flores kompak mengenakan busana adat, Sabtu (1/6/2019).

Peserta upacara mulai dari ASN, pelajar, dan tokoh masyarakat baik pria dan wanita menggunakan busana adat khas Sikka yang berwarna warni.

Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo sebagai inspektur upacara juga terlihat mengenakan busana adat lengkap, termasuk Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga.

"Ini tidak seperti biasanya. Hari ini semua mengenakan pakaian adat lengkap. Coba bayangkan. Hari ini seluruh Indonesia, ribuan pakaian adat dipamerkan. Ini menunjukkan negeri ini lahir dari keberagaman dengan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika," ungkap Bupati Roberto kepada Kompas.com usai upacara.

Baca juga: Tidak Ikut Upacara, ASN di Batang Dihukum Bersihkan Got, Membaca Pancasila, dan Latihan Baris Bebaris

Ia berharap di hari bersejarah ini, seluruh masyarakat Kabupaten Sikka memahami arti Pancasila dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Terkait situasi politik saat ini, ia berharap seluruh elemen masyarakat tetap memegang teguh makna dan nilai Pancasila, untuk menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa.

Salah seorang ASN Kabupaten Sikka, Yosef Edison mengaku senang dan bangga mengenakan busana adat saat mengikuti upacara peringatan hari lahir Pancasila.

"Saya senang pakai pakaian adat Sikka di Upacara Hari Lahir Pancasila. Senang bisa memamerkan kekhasan budaya ke seluruh Indonesia. Indonesia memang sangat kaya akan budaya. Pasti setiap daerah mengenakan pakaian adat yang khas dan unik," ujar Edison.

Baca juga: Upacara Hari Jadi Pancasila, Bupati Garut Ajak ASN Doakan Ibu Ani Yudhoyono

Ia mengatakan keanekaragaman busana adat merupakan bagian dari Bhineka Tunggal Ika.

"Sebagai warga negara yang baik, kita harus merawat keanekaragaman budaya ini dalam bingkai persatuan. Budaya adalah identitas bangsa. Mari kita terus rawat kebinekaan untuk persatuan dan kesatuan bangsa," ungkapnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com