Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buaya Terlihat di Nusakambangan, Nelayan Diimbau Tak Melaut Sendirian

Kompas.com - 24/05/2019, 19:05 WIB
Iqbal Fahmi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

CILACAP, KOMPAS.com - Nelayan kecil dengan perahu kurang dari 5 Gross Ton (GT) dan pencari kerang dinilai paling rawan atas serangan buaya muara (Crocodylus porosus) yang baru-baru ini terpantau berkeliaran di perairan Laguna Segara Anakan, Cilacap, Jawa Tengah.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Kelompok Nelayan Pandanarang, Teluk Penyu, Tarmuji saat dihubungi, Jumat (24/5/2018).

Tarmuji mengungkapkan, dalam sepekan terakhir, pihaknya telah mendapat 10 kali laporan dari nelayan terkait perjumpaan dengan predator air tersebut.

“Dari hasil laporan dan pantauan lapangan, buaya ini sering terlihat di titik antara Laguna Segara Anakan dan Bengawan Donan, di perairan antara Cilacap dan Nusakambangan,” katanya.

Baca juga: Buaya Sepanjang Dua Meter Hantui Nelayan di Cilacap dan Nusakambangan

Tarmuji yang juga menjabat ketua Masyarakat Mitra Polisi Kehutanan (MMP) Cilacap telah berupaya untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat di sekitar pesisir. Meski demikian, dia masih menaruh kekhawatiran kepada nelayan kecil dan pencari kerang.

“Khawatir sama pencari kerang dan nelayan (perahu kecil), soalnya mereka cari ikan di sekitar Segara Anakan dan tepi rawa-rawa, padahal di situ habitat yang disukai buaya,” jelasnya.

Secara terpisah, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Cilacap, Endi Suryo menuturkan, pihaknya telah melakukan pemantauan selama beberapa pekan terakhir.

Dia memperkirakan buaya muara yang terpantau di perairan Nusakambangan-Cilacap tersebut hanya berjumlah satu ekor.

“Ukurannya sekitar dua meter, usianya sekitar 10 tahun,” katanya.

Baca juga: Warga NTT yang Tewas Diterkam Buaya di Malaysia Berstatus TKI Ilegal

Menyusul kemunculan buaya di perairan Nusakambangan, Cilacap tersebut, Endi mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Terutama kepada nelayan, lanjutnya, diharapkan tidak melaut seorang diri.

“Nelayan diimbau untuk tidak melaut sendirian, dengan harapan jika terjadi perjumpaan bahkan konflik dengan buaya ini dapat saling melindungi,” imbau Endi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com