Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga NTT yang Tewas Diterkam Buaya di Malaysia Berstatus TKI Ilegal

Kompas.com - 24/05/2019, 11:55 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Tenaga Kerja Indonesia ( TKI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) Stephen Tolok, yang tewas diterkam buaya di Malaysia, akhirnya tiba di kampung halamannya.

Jenazah Stephen tiba di kampungnya di Desa Kalembu Weri, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.

Kepala BP3TKI Kupang, Siwa, mengatakan, jenazah Stephen tiba Kamis (23/5/2019), setelah diterbangkan dari Kupang dengan pesawat NAM Air.

"Jenazah Stephen tiba di Kupang tadi malam dan sempat disemayamkan di Rumah Sakit Umum WZ Johannes Kupang," ungkap Siwa.

Baca juga: Diterkam Buaya, TKI Asal NTT Tewas di Malaysia

Pihak keluarga dari Sumba Barat Daya, sempat menjemput jenazah di Bandara El Tari Kupang.

Menurut Siwa, jenazah Stephen dikirim ke kampungnya pagi tadi, melalui Kabupaten Sumba Timur.

Pihaknya lanjut Siwa, sempat berkoordinasi dengan Dinas Nakertrans Kabupaten Sumba Barat Daya, untuk proses pemulangan jenazah.

Status TKI Ilegal

Sementara itu kata Siwa, untuk status Stephen tidak terdata di BP3TKI, atau merupakan TKI ilegal.

Sebelumnya diberitakan, Kepala BP3TKI Kupang, Siwa, mengatakan, Stephen Tolok, tewas diterkam buaya saat hendak menjala ikan di kolam.

Kejadian itu kata Siwa, bermula ketika Stephen dan beberapa rekannya, bermaksud menjala ikan dalam kolam di area ladang FGV Lahad Datu di daerah perladangan kelapa sawit Felda Shabat 41 Lahad Datu Negeri Sabah, Malaysia.

"Saat sedang asyik mencari ikan, jalanya tersangkut, sehingga Stephen turun ke dalam kolam,"ungkap Siwa kepada Kompas.com, Selasa (21/5/2019) malam.

Baca juga: Kronologi TKI asal NTT Tewas Diterkam Buaya di Malaysia

Saat turun ke kolam, tubuh Stephen kemudian disambar dan ditarik ke dalam kolam oleh buaya.

Kejadian itu kata Siwa, berlangsung pada 16 Mei 2019, sekitar pukul 17.00 waktu setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com