BELITUNG, KOMPAS.com-Sebuah pabrik pengalengan ikan bakal dibangun di Pulau Seliu, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung.
Kepala Desa Pulau Seliu Edyar mengatakan, pembangunan pabrik didukung sumberdaya ikan yang melimpah.
"Kami sudah hitung potensinya dan studi ke LIPI. Targetnya nanti pengalengan ikan," kata Edyar kepada awak media di Pulau Seliu, Rabu (22/5/2019).
Baca juga: 80 Persen Pabrik Pengalengan Ikan di Indonesia Gunakan Ikan Impor
Beberapa jenis ikan yang banyak ditemukan di Pulau Seliu yakni kakap, kerapu, makarel, sarden, tongkol, tenggiri dan ikan ekor kuning.
Dia menuturkan, pabrik pengalengan ikan akan mendongkrak perekonomian masyarakat sekaligus sumber pendapatan asli daerah.
Rencana pembangunan pabrik didukung posisi Pulau Seliu yang kerap dilintasi kapal-kapal antarpulau.
"Sejak dulu Pulau Seliu terkenal sebagai sentra produksi. Dulunya ada kopra, tapi sekarang tidak mungkin lagi. Pohon kelapa hanya untuk pariwisata. Gantinya pengalengan ikan," ujar Edyar.
Baca juga: Pantai di Belitung Ini Dijual Rp 1 Miliar per Hektare
Bupati Belitung Sahani Saleh mendukung langkah perangkat desa untuk pembangunan pabrik tersebut.
"Pulau Seliu tidak hanya untuk wisata. Tapi kapal-kapal bisa mengisi bekal juga. Ini yang harus disiapkan," ucapnya.
Upaya pembangunan pabrik diharapkan juga mendukung swasembada pangan daerah sekaligus mengurangi ketergantungan bahan pokok impor.
Desa Pulau Seliu merupakan potret daerah pulau seluas 1.645 hektare. Pulau ini terpaut 70 kilometer dari pusat Belitung, Tanjung Pandan.
Dari pelabuhan terdekat, Teluk Gembira, dibutuhkan waktu 60 menit pelayaran menuju Pulau Seliu yang berpenduduk 1.136 jiwa.
Saat ini Pulau Seliu telah dialiri listrik selama 24 jam setiap harinya.
General Manager PLN UIW Kepulauan Bangka Belitung Abdul Mukhlis mengatakan, ketersediaan energi listrik memungkinkan tumbuhnya sentra ekonomi baru.
"Karena ada investasi, listrik yang sering ditanyakan. Sekarang kami siapkan dan tidak ada kendala lagi. Nantinya untuk pembangkit akan melihat juga potensi CPO sawit," kata Mukhlis seusai peresmian listrik 24 jam di Pulau Seliu.