Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Banjir Bandang di Jayapura Butuh Selimut dan Tenda

Kompas.com - 18/03/2019, 23:50 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Sebanyak 17 posko telah berdiri untuk menampung para pengungsi banjir di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, yang terjadi dua hari lalu.

Sejumlah bantuan pun berdatangan dari kalangan masyarakat dari penjuru negeri untuk membantu para korban yang rumahnya rusak diterjang banji bandang.

Sedikitnya sudah ada 8.057 pengungsi yang terdata berada di penampungan yang telah dibangun pemerintah daerah dan juga para relawan aksi kemanusiaan.

Menurut Humas Posko Induk Banjir Bandang Pemda Kabupaten Jayapura, Dodi Sambodo, hingga saat ini sudah ada 8.057 orang yang ditampung di 17 posko yang telah didirikan. Sampai sejauh ini para korban selamat telah ditangani secara baik.

Akan tetapi, menurutnya para korban masih membutuhkan bantuan berupa tenda, selimut dan air bersih atau air minum serta kebutuhan anak balita. Hal itu dibutuhkan lantaran hujan masih mengguyur Kabupaten Jayapura.

“Kebutuhan para korban tentunya seperti biasa, yakni sandang dan pangan. Namun hal itu sampai saat ini masih terpenuhi dengan baik. Kebutuhan yang sangat urgen saat ini yakni selimut, tenda dan air bersih. Selimut dan tenda ini sangat dibutuhkan karena hujan yang turun. Kalau air minum, pendistribusiannya yang sulit karena jalan terputus, tergenang air, tergenang lumpur dan longsor,” ungkapnya ketika dikonfirmasi kompas.com, Senin (18/3/2019) malam.

Baca juga: TNI Turunkan Alat Berat Bersihkan Material Banjir Bandang Sentani

Dodi salah seorang pejabat di Pemda Jayapura menegaskan, para korban yang mengusngsi sejauh ini tertangani dengan baik. Sebagian besar berada di bangunan atau gedung. Hanya ada beberapa korban yang tinggal di dalam tenda.

Ia menambahkan, para korban kebanyakan ditampung di dua posko, yakni di posko induk gedung kantor bupati sekitar 1.391 orang dan di posko Gajah Mada sebanyak 1.450 orang. Sisanya ada BTN Bintang Timur 600 orang, SIL 1000 orang, Doyo Baru 203 orang, Panti Jompo 23 orang, Rindam 220 orang, Kamp Netar 43 orang, Asrama Holmes 50 orang, Kompi D 108 orang, Puspenka 123 orang dan Yayasan Abdi Nusantara 900 orang.

“Diperkirakan jumlah pengungsi akan bertambah. Seperti saat ini di daerah Sosial, air masih terus mengalir dan merusak rumah warga. Kebanyakan dari mereka saat ini mengungsi. Di samping itu daerah yang sangat sulit diatasi yakni di Gajah Mada, karena daerahnya dekat danau dan berada di dataran rendah,” pungkasnya.

Dodi mengutarakan, saat ini jumlah korban banjir bandang yang meninggal sebanyak 83 orang, luka berat 84 orang, luka ringan 75 orang dan jumlah orang hilang sebanyak 73 orang.

“Semua stakeholder dan juga relawan terus melakukan evakuasi dan pencarian terhadap para korban sampai saat ini. Kita terus bekerja keras untuk membantu para korban yang berdampak banjir yakni di Distrik Sentani Kota, Sentani Barat, Distrik Ravenirara, Distrik Waibu, Distrik Depapre, Ebungfao dan saat ini banjir mulai masuk ke Distrik Nimbongkran,” ujarnya.

Baca juga: 74 Orang Dilaporkan Hilang akibat Banjir Bandang di Jayapura

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf M Aidi menegaskan, pihaknya TNI bersama unsur SAR lainnya masih terus mengerahkan kemampuan untuk mencari korban banjir.

“Kita sampai saat ini masih berada di lapangan dan bekerja secara ekstra untuk mengevakuasi para korban dan melalukan relokasi terhadap jalan yang rusak, agar akses transportasi bisa kembali normal,” paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com