Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saat Puting Beliung, Rumah Kami Terangkat Berikut Tiang-tiangnya..."

Kompas.com - 04/03/2019, 11:34 WIB
Amran Amir,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LUWU UTARA, KOMPAS.com — Warga Desa Munte, Kecamatan Tana Lili, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, mulai membenahi rumah-rumah mereka yang rusak akibat terjangan puting beliung yang melanda desa mereka pada Sabtu (02/03/2019) pukul 22.00 Wita. 

Warga membenahi rumah mereka dibantu relawan Palang Merah Indonesia (PMI). Para warga juga mengamankan sejumlah perabotan yang masih bisa digunakan. 

Salah satu korban puting beliung, Masnah, mengatakan, saat terjadi angin puting beliung, rumahnya sempat terangkat dan ambruk. Beruntung Masnah dan keluarga bisa keluar rumah menyelamatkan diri.

“Di rumah kami ada delapan orang dengan anak-anak. Saat terjadi angin kencang, kami tidak bisa berbuat apa-apa lagi kecuali keluar rumah menyelamatkan diri karena atap rumah satu per satu diterbangkan angin. Saat kami sudah di luar rumah, terlihat rumah terangkat dengan tiang-tiangnya hingga rata tanah,” katanya Masnah saat ditemui Kompas.com, Senin (4/3/2019). 

Baca juga: 45 Rumah Rusak Diterjang Puting Beliung di Luwu Utara

Masnah berharap agar Pemerintah Kabupaten Luwu Utara membantu memperbaiki rumah mereka.

“Tidak ada apa-apa lagi. Kami berharap pemerintah membantu perbaikan rumah kami,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Pasca-dilanda puting beliung, warga desa Munte, kecamatan Tana Lili, Luwu Utara membenahi atap rumah mereka dengan menggunakan terpal sebagai pengaman sementara, Senin (04/03/2019)  KOMPAS.com/AMRAN AMIR Pasca-dilanda puting beliung, warga desa Munte, kecamatan Tana Lili, Luwu Utara membenahi atap rumah mereka dengan menggunakan terpal sebagai pengaman sementara, Senin (04/03/2019)
Pantauan Kompas.com di lokasi, sejumlah warga lain yang rumahnya mengalami kerusakan di bagian atap rumah mulai membenahinya dengan menggunakan peralatan seadanya. 

Mereka menggunakan penutup dari terpal agar terlindung dari hujan dan sinar matahari. Terpal tersebut bantuan dari Pemkab Luwu Utara. 

“Untuk sementara kami pakai terpal dari bantuan pemerintah karena semalam kami juga masih mengungsi di rumah tetangga karena hujan deras. Alhamdulillah kami bisa dibantu dari pemerintah berupa sembako dan pemeriksaan kesehatan,” ujar salah satu warga.

Bantuan perbaikan rumah

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Luwu Utara Alauddin Sukri, bantuan yang diberikan kepada masyarakat terdampak merupakan bantuan tahap awal yang sifatnya darurat.

Baca juga: Viral, Jenazah Warga Luwu Utara ditandu Jalan Kaki 45 Km, Ini Tanggapan Bupati

"Bantuan itu masih bersifat darurat untuk mengantisipasi jika kembali terjadi hujan. Kami memprioritaskan bantuan itu dulu. Insya Allah atas perintah bupati dalam waktu dekat ada bantuan perbaikan terhadap rumah warga yang terkena dampak,” tutur Alauddin.

Sebelumnya diberitakan bahwa bencana puting beliung terjadi di Desa Munte, Kecamatan Tana Lili, pada Sabtu (03/03/2019) malam pukul 22.00 Wita.

Kepala markas PMI Luwu Utara, Andi Bahtiar, mengatakan, puluhan rumah rusak akibat puting beliung.

“Sebanyak 45 rumah rusak akibat puting beliung, 13 rumah rusak berat, dan 32 rumah rusak sedang,” katanya.

Baca juga: Bayi Korban Gempa Palu dapat Hadiah dari Bupati Luwu Utara Indah Putri

Menurutnya, terkait kejadian puting beliung yang melanda Desa Munte, pemerintah dan kepolisian telah menurunkan bantuan kepada warga yang mengalami kerusakan rumah.

“Siang tadi Pemerintah Kabupaten Luwu Utara telah menurunkan bantuan bersama kepolisian Polres Luwu Utara berupa bahan makanan dan terpal untuk digunakan sementara oleh masyarakat,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com