Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Korban Gempa Palu dapat Hadiah dari Bupati Luwu Utara Indah Putri

Kompas.com - 02/02/2019, 09:14 WIB
Amran Amir,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LUWU UTARA, KOMPAS.com - Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani memberikan hadiah kepada seorang bayi laki-laki korban gempa dan tsunami Palu bernama Muhammad Al Fatah yang kini berusia 9 bulan.

Pemberian hadiah kepada bayi tersebut diberikan pada saat Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani meluncurkan secara resmi Komunitas Kelas Terindah (KKT), pada Jumat (01/02/2019), di Aula La Galigo Kantor Bupati.

Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani mengatakan pemberian hadiah tersebut merupakan wujud kepedulian pemerintah kepada bayi yang merupakan korban gempa bumi pada 28 September 2018.

Baca juga: Duka Raisa, Bayi Korban Gempa Palu yang Kehilangan Kaki dan Ayahnya

“Ini persoalan kemanusiaan yang merupakan kepedulian pemerintah Luwu Utara kepada korban gempa bumi Palu pada beberapa bulan lalu,” kata Indah, Sabtu (02/02/2019).

Menurutnya pemberian hadiah tersebut dapat membantu meringankan beban bayi dan keluarganya yang telah memelihara selama ini.

“Tentunya kita berharap terus meningkatkan kepedulian kita untuk meringankan beban, dan semoga bayi Muhammad Al Fatah diberi umur panjang dan kelak menjadi penerus cita-cita bangsa,” ucapnya.

Baca juga: Rumah Diterjang Longsor, Ibu Ini Hanya Mampu Selamatkan Satu Bayi Kembarnya

Ketua Komunitas Kelas Terindah, Andi Bakhtiar mengatakan bahwa selain bupati Luwu Utara, hadiah juga dikumpulkan oleh komunitas KKT dan diberikan kepada bayi Muhammad Al Fatah.

“Hadiah untuk bayi ini juga kami berikan dari komunitas KKT, dan bayi ini memang sejak awal kami berikan perhatian dan terus memantau perkembangannya,” ujarnya.

Saat ini, Muhammad Al Fatah tinggal bersama tantenya bernama Sri Rahmadani. Ayahnya, Muhammad Awaluddin, dan ibunya, Nur Ekasari, serta kakaknya, telah meninggal dunia akibat bencana gempa dan tsunami di Palu.

“Alhamdulillah, saat ini ia tinggal bersama dengan saya di Sa’pe Kecamatan Masamba. Kedua orang tuanya telah meninggal dunia pada saat gempa bumi bulan September 2018 lalu,” tutur Sri Rahmadani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com