Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kasus DBD di Indonesia, Status Waspada hingga Kiat Kota Cirebon Tanggulangi DBD

Kompas.com - 01/02/2019, 16:16 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jumlah korban meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD) di sejumlah daerah di Indonesia terus meningkat.

Selama bulan Januari 2019, Kementerian Kesehatan mencatat, korban meninggal karena DBD adalah 133 orang dari jumlah total penderita 13.683 orang.

Dari angka tersebut, Provinsi Jawa Timur menduduki peringkat pertama jumlah penderita DBD, yaitu 47 orang. Setelah itu, Nusa Tenggara Timur tercatat 14 orang.

Melihat jumlah penderita DBD yang terus bertambah di sejumlah daerah, Kementerian Kesehatan menetapkan kondisi tersebut sebagai kondisi waspada.

Berikut ini fakta lengkap kasus DBD di sejumlah daerah di Indonesia:

1. Jumlah penderita cenderung bertambah, status waspada

Suasana di ruang rawat inap salah satu pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di RSUD Kota Bekasi, Kamis (24/1/2019).KOMPAS.com/DEAN PAHREVI Suasana di ruang rawat inap salah satu pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di RSUD Kota Bekasi, Kamis (24/1/2019).

Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia menyatakan kondisi Waspada terkait kasus DBD.

"Karena selama Januari ada kenaikan, makanya kami tetapkan status waspada," ungkap Nadia kepada Kompas.com, Kamis (31/1/2019).

Seperti diketahui, pada tahun 2018, Kemenkes hanya menerima laporan 6.800 kasus dengan angka kematian mencapai 43 orang. 

Angka tersebut melonjak tajam pada tahun 2019. Selama bulan Januari 2019, Kemenkes mencatat, 133 orang meninggal dunia dari jumlah total penderita DBD 13.683 orang.

Baca Juga: 13.683 Kasus DBD di Indonesia dalam Sebulan, 133 Orang Meninggal Dunia

2. Wilayah Jawa Timur paling banyak kasus DBD

RSUD Polewali Mandar mencatat merawat 21 pasien DBD sepanjang Januari 2019, baik anak-anak maupun orang dewasa, Jumat (1/2/2019). KOMPAS.com/JUNAEDI RSUD Polewali Mandar mencatat merawat 21 pasien DBD sepanjang Januari 2019, baik anak-anak maupun orang dewasa, Jumat (1/2/2019).

Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, Jawa Timur kembali menduduki peringkat pertama, namun tren di wilayah berubah.

"Yang tahun 2018, itu Kota Malang tertinggi, tetapi saat ini Kabupaten Kediri," ungkapnya kepada Kompas.com, Kamis (31/1/2019).

Meski demikian, daerah yang telah menyatakan kasus DBD sebagai kejadian luar biasa (KLB) dengan laporan wabah (W1) adalah Kabupaten Kapuas, Kota Kupang, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Ponorogo, dan Provinsi Sulawesi Utara.

"Kabupaten Kapuas pernah sudah mencabut KLB-nya karena kondisi sudah terkendali," tutur Nadia.

Baca Juga: 10 Provinsi dengan Kasus DBD Tertinggi, Jawa Timur Peringkat Satu

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com