SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo berharap masyarakat tidak terpancing dan terprovokasi dengan konten berita yang dimuat tabloid Indonesia Barokah.
Masyarakat bisa menyaring isi dan konten tabloid yang kini telah ditemukan beredar di empat kecamatan di Kota Solo, Jawa Tengah.
"Saya harapkan masyarakat mampu dan mau menyeleksi konten berita tabloid Indonesia Barokah," kata pria yang akrab dipanggil Rudy, Jumat (25/1/2019).
Rudy yang juga Ketua DPC PDI-P Solo itu menyayangkan munculnya tabloid Indonesia Barokah. Dia menganggap tabloid Indonesia Barokah sebagai pemicu untuk memecah belah.
"Saya sangat-sangat menyayangkan dengan tabloid itu. Siapa pun yang membuatnya tidak dibenarkan. Kalau barokah itu tidak mencaci maki orang. Barokah itu harus memberikan yang baik," tambahnya.
Baca juga: Bawaslu Jawa Barat Temukan Tabloid Lain Mirip Indonesia Barokah
Rudy tidak setuju apabila tabloid Indonesia Barokah dibuat untuk menjatuhkan pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2019.
"Saya enggak setuju kalau tabloid itu dibuat untuk menjelek-jelakkan pasangan capres-cawapres 01 maupun 02. Toh, nanti siapa pun presidennya kita itu saudara kok," tandasnya.
Lebih jauh, Rudy mengajak masyarakat untuk berhenti menghujat dan mencaci maki terhadap siapa pun karena tidak menguntungkan, tetapi justru sebaliknya.
"Harapan saya stoplah saling menghujat, saling mencaci maki. Siapa pun yang mau dihujat, janganlah. Indonesia sebagai bangsa yang besar, bermartabat, dan berbudaya kok. Jadi mencaci maki itu tidak menguntungkan," ucap Rudy.