Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Gabungan Cari Penyebab Kematian Paus Biru Langka di Pulau Buru

Kompas.com - 14/01/2019, 13:01 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Tim gabungan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) serta petugas dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) hingga kini masih melakukan investigasi terkait penyebab kematian paus raksasa yang terdampar di perairan Pulau Buru, Maluku.

Hewan mamalia berjenis paus biru dengan nama latin Balaenotpera Masculus yang memiliki ukuran panjang 8 meter dan lebar 1,5 meter itu ditemukan tewas terdampar di Pantai Desa Jikumarasa, Kecamatan Lilialy, pada Sabtu (12/1/2019) dua hari yang lalu.

“Sementara masih diidentifikasi ya, yang ada di lapangan saat ini ada dari KKP, dari Dinas Kelautan, dari Basarnas Pos Buru, ada dari Pol Air dan juga dari kita,” kata Kepala BKSDA Maluku, Mukhtar Amin Ahmadi kepada Kompas.com, Senin (14/1/2019).

Baca juga: Bangkai Paus Raksasa Terdampar di Pesisir Pantai Pulau Buru

Mukhtar menjelaskan, untuk memastikan penyebab kematian paus tersebut, tim juga telah mengambil sampel hewan mamalia tersebut untuk diteliti.

”Tapi sampai saat ini hasilnya masih mereka identifikasi lebih jelasnya gitu sambil menangani fisik bangkainya,” ungkapnya.

Jenis paus langka

Dia menyebutkan jenis paus biru yang terdampar di pesisir pantai Desa Jikumerasa itu merupakan hewan yang dilindungi di Indonesia bahkan dunia.

Di indoensia sendiri kata Mukhtar, kenis paus biru tersebut dilindungi berdasarkan peraturan pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 1999 tentang perlindungan tumbuhan dan satwa liar.

“Jadi dilindung di Indonesia termasuk juga di dunia itu. Dan kebanyakan jenis paus itu dilindungi karena memang populasinya sangat terbatas,” ujarnya.

Baca juga: 5 Fakta Kematian Paus di Wakatobi, 5,9 Kg Sampah Plastik di Perut hingga Ancaman Ekosistem Laut

Kasus terdamparnnya paus di perairan Maluku dalam beberapa tahun terakhir memang selalu terjadi.

Pada bulan Mei tahun 2017 saja terdapat dua bangkai paus yang ditemukan terdampar di perairan Pulau Seram. Salah satu paus yang ditemukan berukuran panjang 23 meter.

Sebelumnya diberitakan seekor puas terdampar di pantai desa Jikumerasa pada Sabtu lalu. Penemuan bangkai paus tersebut sontak menggegerkan warga desa tersebut.

Banyak warga desa tetangga yang penasaran dengan hewan mamalia itu juga turut mendatangi lokasi penemuan untuk melihat dari dekat bangkai paus tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com