Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkai Paus Raksasa Terdampar di Pesisir Pantai Pulau Buru

Kompas.com - 13/01/2019, 22:35 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Khairina

Tim Redaksi


AMBON,KOMPAS.com-Seekor  paus ditemukan terdampar di pesisir Pantai wisata Jikumerasa, Kecamatan Lilialy, Kabupaten Buru, Maluku.

Hewan mamalia dengan panjang sekitar 8 meter dan lebar 1,5 meter itu ditemukan warga setempat dalam keadaan sudah mati pada Sabtu (12/1/2019). Penemuan paus raksasa ini pun sontak menghebohkan warga di desa tersebut.

“Banyak warga yang datang melihat (paus) di tepi pantai, malahan warga desa tetangga juga datang ke sini,” kata Ali, seorang warga, kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Minggu (13/1/2019).

Dia menjelaskan, paus tersebut ditemukan pertama kali oleh nelayan desa saat melaut di pantai tersebut.

Penemuan itu kemudian di sampaikan ke warga lainnya.

”Warga langsung heboh karena besar sekali ukurannya,” ujarnya.

Baca juga: Makan Hiu dan Paus Lain, Moyang Paus Rupanya Predator Puncak

Saat ini, kata dia, bangkai paus itu masih terdampar di pesisir pantai sebelah barat desa tersebut. Kondisi bangkai paus itu pun mulai rusak.

“Masih di pesisir pantai, Cuma kondisinya sudah mulai rusak,” katanya.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku Mukhtar Amin Ahmadi mengatakan, berdasarkan laporan anak buahnya di lokasi kejadian, paus yang ditemukan itu berjenis paus biru (Balaenoptera musculus).

Mukhtar menyebut, sebelum terdampar, paus tersebut sebelumnya terlihat oleh warga pada tanggal 11 januari 2019 sekitar pukul 10.00 WIT.

“Panjangnya itu 8 meter dan lebar 1,5 meter,” katanya.

Dia menambahkan, sesuai rencana, petugas BKSDA Resort Namlea bersama pihak berwenang lainnya akan melanjutkan identifikasi terhadap bangkai paus tersebut pada Senin. 

“Direncanakan hari Senin petugas resor Namlea dengan Ibu Wiwit dari KKP menuju lokasi untuk identifikasi lanjut dan melakukan penanganan satwa tersebut,” ungkapnya. 

Kompas TV Seekor Paus jenis Sperma dengan panjang kurang lebih 9,5 meter terdampar dalam keadaan mati di Pesisir Pantai Pulau Katopa, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Diduga paus tersebut mati akibat terlalu banyak memakan sampah plastik, saat tubuh paus dibelah ditemukan banyak sampah plastik di dalam perut paus tersebut.<br /> <br /> Kepala seksi konservasi wilayah 2 BKSDA Sulawesi Tenggara, Darman mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap Paus guna mengetahui penyebab kematiannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com