Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hari Keempat, Begini Kondisi Banjir di Kampar Riau

Kompas.com - 12/12/2018, 08:41 WIB
Idon Tanjung,
Khairina

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sejak dibukanya pintu air waduk PLTA Koto Panjang Kabupaten Kampar, Riau, permukiman warga di sisi hilir sungai dilanda banjir.

Pintu air terpaksa dibuka, karena elevasi air waduk terus bertambah akibat besarnya debit air dari sisi hulu sungai Kampar dan juga air dari Sumatera Barat.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Selasa (11/12/2018), banjir begitu parah melanda Desa Pulau Rambai, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar.

Sebagaimana diketahui, Desa Pulau Rambai merupakan salah satu desa yang dilingkari aliran Sungai Kampar.

Selain itu, juga ada Desa Pulau Tinggi dan Desa Alam Panjang. Ketiga desa ini sedang diterjang banjir.

Luapan air menggenangi seluruh permukiman warga di Dusun I Desa Pulau Rambai. Selain rumah, juga ada sekolah dan tempat ibadah. Ketinggian air mencapai 60 hingga satu meter.

Para korban banjir beraktivitas menggunakan perahu tradisional dan ada satu perahu bantuan dari pemerintah daerah setempat.

Perahu itu digunakan untuk evakuasi warga dan barang-barang rumahan, serta untuk menyeberang.

Baca juga: Korban Banjir di Kampar Butuh Bantuan

Warga begitu ramai beraktivitas di lokasi banjir. Ada yang jualan hingga mengevakuasi barang di dalam rumah ke tempat yang lebih tinggi. Namun, warga terlihat menikmati keadaan.

Belum lagi anak-anak begitu banyak mandi dan bermain air di lokasi banjir. Memang, desa ini sangat dekat dengan sungai. Jaraknya sekitar 50-300 meter.

Di sekitar rumah warga, terdapat perkebunan karet, sawit dan juga ada sebagian sawah. Namun, warga tidak bisa bekerja sama sekali, karena air cukup tinggi dan mengalir di dalam kampung tersebut.

Kepala Desa Pulau Rambai Sahidun Firdaus mengatakan, banjir di wilayahnya sudah memasuki hari keempat.

"Air mulai meluap sejak, Sabtu (8/12/2018) lalu. Tapi Selasa, paling parah. Semua rumah warga direndam air," akui Sahidun saat ditemui Kompas.com, Selasa.

Dia mengatakan, di Desa Pulau Rambai penduduknya lebih kurang 300 kepala keluarga (KK). Semuanya terkena banjir.

Ketinggian air di permukiman warga bervariasi, karena ada dataran rendah dan dataran tinggi. Sahidun menyebut ada sekitar 50-100 meter.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com