Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Ditembak 9 Kali oleh Polisi dalam Kasus Narkoba, Esti Lapor ke Polda Sumsel

Kompas.com - 17/10/2018, 15:38 WIB
Aji YK Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

 

PALEMBANG, KOMPAS.com - Sembilan tembakan dari jajaran Polres Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, merobohkan Apriansyah (39) hingga tewas. Apriansyah dituding sebagai bandar narkoba.

Kasus itu mencuat saat Esti Novitasari (31), warga Desa Karsa Jaya, Kecamatan Belitang Jaya, OKU Timur, yang tak lain adalah istri korban membuat laporan ke Polda Sumatera Selatan, Rabu (17/10/2018).

Esti mengaku tahu suaminya tewas setelah ia melihat postingan dari media sosial yang sedang berada di ruang kamar jenazah rumah sakit setempat pada Jumat (12/10/2018) malam kemarin.

Merasa foto itu adalah suaminya, ia pun mendatangi rumah sakit tersebut dan ternyata benar jenazah itu adalah Apriansyah.

“Kami tak dikabarkan kalau suami saya tewas. Kami sendiri yang datang ke rumah sakit dan suami saya sudah meninggal,” kata Esti.

Kejanggalan tewasnya Apriansyah terlihat saat satu butir peluru jatuh dari punggung korban ketika hendak dimandikan dalam proses pemakaman.

Baca juga: Polisi Nyaris Ditembak Bandar Narkoba Saat Penangkapan

Ternyata tak hanya satu tembakan yang menewaskan pria yang bekerja sebagai penjaga malam itu, melainkan sembilan lubang bekas tembakan. Bekas luka tembakan itu berada di dada kiri dan kanan; ulu hati; perut kiri dan kanan; paha kiri dan kanan; pergelangan tangan kiri serta; di punggung.

“Satu pelurunya jatuh saat dimandikan, ternyata ada sembilan tembakan. Saat kami tanyakan ke Polres OKU Timur, suami saya dikatakan sebagai bandar narkoba, dan lari ketika dirazia oleh polisi, padahal dia itu cuma jaga malam,” ungkap Esti.

Robinson (47), kakak korban menjelaskan kronologi penembakan yang ia terima dari polisi. Dijelaskan, Apriansyah, ketika ada razia, berusaha melarikan diri ke arah Martapura menuju Belitang dengan mengendarai Chevrolet jenis Spin LTZ warna putih dengan nomor polisi B 2706 TF.

Dalam razia tersebut, Apriansyah sempat menghubungi seseorang melalui telepon. Lalu polisi mendapatkan sabu dari dalam mobil.

“Ketika ditemukan sabu, polisi bilang adik saya langsung mencoba lari sambil menembak ke arah polisi memakai pistol. Jikapun melarikan diri kenapa ditembak sampai sembilan lubang, dan itu terlihat dari jarak dekat semua,” ujar Robinson.

Unsur kesengajaan untuk menembak mati Apriansyah pun, menurut Robinson, terlihat dari bekas tembakan di tubuh korban. 

“Tembakannya ada sembilan lubang, bahkan ada sasarannya pas di dua puting dada. Maka itu, kami duga adik saya ini sengaja dibunuh dan ditembak dari dekat,” katanya.

Baca juga: Bandar Narkoba Tewas Ditembak Polisi di Aceh Utara

Sementara itu, Kapolres OKU Timur AKBP Erlin Tangjaya mengatakan, penangkapan terhadap Apriansyah sudah sesuai dengan prosedur berdasarkan temuan di lapangan.

Ia pun tak mempermasalahkan jika pihak keluarga Apriansyah melaporkan kasus itu ke Propam Polda Sumsel.

"Yang jelas sesuai SOP dan ada alasan kenapa anggota melakukan tindakan di lapangan,” kata Kapolres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com