Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Rusak, Cikalong-Cilamaya Ditutup Untuk Truk Tonase 8 Ton

Kompas.com - 05/10/2018, 12:44 WIB
Farida Farhan,
Khairina

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com-Pemerintah Kabupaten Karawang memasang portal di jalan Cikalong-Cilamaya agar truk bertonase lebih dari 8 ton tak melintas. Pasalnya jalan tersebut kerap rusak dan diprotes warga.

"Hasil evaluasi kami, jalan ini memang banyak rusak akibat sering dilalui truk dengan tonase berlebih. Oleh karenanya, kami pasang portal," ujar Kadishub Karawang Arief Bijaksana, Kamis (5/10/2018) malam.

Arief mengungkapkan, Bupati Cellica Nurrachadiana menyayangkan jalan Cikalong - Cilamaya kerap rusak parah. Sebab, sering dilewati truk berkapasitas melebihi kemampuan jalan kelas tiga dengan maksimal beban kendaraan yang melintas delapan ton.

Berdasarkan catatan Arief, truk - truk tersebur kebanyakan dari konsorsium PLTGU Jawa-1, yakni Pertamina-Marubeni-Sojitz, yang kemudian menunjuk konsorsium General Electric (GE), Samsung C&T (Samsung) dan PT Meindo Elang Indah (Meindo) sebagai kontraktor EPC (Engineering, Procurement and Construction) untuk Pembangkit Listrik Jawa-1 Combined Cycle.

"Kami hitung ada 70.000 rit dalam tiga bulan terakhir. Dalam tiap rit, truk-truk itu diperkirakan membawa beban 17 ton," ungkap Arief.

Baca juga: Jakpro Bereskan Jalan Rusak di Bawah Jalur LRT Jakarta

Untuk melakukan pengawasan, Arief memerintahkan jajarannya untuk menjaga portal tersebut 24 jam.

Kepala Dinas PUPR Karawang Acep Jamhuri mengungkapkan pihaknya sudah pernah memperbaiki jalan Cikalong - Cilamaya tersebut dengan konstruksi rigit beton menghabiskan sekitar Rp 15 miliar. Akan tetapi karena banyak kendaraan proyek bertonase lebih dari delapan ton, jalan kembali rusak.

"Dengan tidak dilewati truk bermuatan melebihi kapasitas, kondisi jalan diperkirakan akan mampu bertahan lebih dari lima tahun. Kita bisa menghemat anggaran," katanya.

"Selama masih ada truk melintas dengan muatan melebihi kemampuan jalan maka jalan akan cepat rusak. Semua pihak harus mau peduli dan memahami kondisi ini dengan sama-sama menaati aturan," tutur Acep.

Berdasarkan pantauan di lapangan, puluhan dumb truck keluar dari proyek PLTU Jawa-1 di Cilamaya. Namun, dari arah sebaliknya, tepatnya di Cikalong, truk-truk itu tidak bisa melintas lantaran sudah dipasang portal. 
 
"Kendaraan masyarakat dan truk gabah yang membawa hasil panen petani tetap diperbolehkan melintas seperti biasa," katanya.
 
Acep mengungkapkan, pihaknya tidak menghalang-halangi pelaksanaan proyek strategis nasional tersebut.
 
Hanya saja, pemkab merasa dirugikan jika truk proyek yang melintas melebihi batas tonase jalan.
 
"Pemkab kerap diprotes masyarakat hingga mau demo. Pemeliharaan jalan pun membutuhkan biaya yang tidak sedikit," katanya.
 
Jalur Cikalong-Cilamaya juga digunakan sebagai jalur alternatif bagi kendaraan roda dua saat mudik Idul Fitri maupun hari besar lain.
 
 
 
Kompas TV Sutopo Purwo Nugroho menyatakan bahwa kerusakan di utara Lombok terbilang masif.
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com