Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setiap Tahun Jalan Rusak dan Drainase Mampet Selalu Terjadi di Pasar Ini

Kompas.com - 04/06/2018, 11:51 WIB
Heru Dahnur ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Jalan utama yang melintasi pasar tradisional, Pasar Pagi Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, kini dalam kondisi memprihatinkan.

Lapisan aspal banyak terkelupas serta lubang menganga menghiasi badan jalan. Padahal, setiap tahun jalan ini selalu diperbaiki. 

“Kondisi jalan yang rusak dikhawatirkan menimbulkan kecelakaan khususnya bagi pengendara sepeda motor,” kata Ketua RT 03 Kelurahan Batin Tikal Rahmat Hidayat, Minggu (3/6/2018).

Dia mengungkapkan, warga juga merasa cemas karena banyak serpihan batu dan aspal yang terpental saat dilewati kendaraan.

Baca juga: Persiapan Jalur Mudik, Jalan Rusak di Trenggalek Diperbaiki

Selain kondisi jalan yang rusak warga mengeluhkan drainase yang tidak lagi berfungsi.

“Saat hujan lebat jalan utama pasar pagi kerap meluap, menyisakan tumpukan sampah,” ujarnya.

Dia berharap, pemerintah memperbaiki jalan dan membangun sistem drainase yang baru agar, tidak lagi tergenang banjir.

Salah satu pedagang buah yang berjualan di Pasar pagi, Ahyaudin mengatakan, perbaikan jalan pasar pagi telah dilakukan beberapa kali namun tidak pernah bertahan lama.

Dia menduga pengerjaan proyek pembangunan jalan dilakukan asal-asalan sehingga dalam tempo satu tahun kembali rusak.

Baca juga: Hasanudin Prihatin Lihat Sekolah dan Jalan Rusak di Karawang

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pangkal Pinang Suparlan Dulaspar belum bersedia berkomentar mengenai dugaan tersebut. 

Hanya saja, dia mengakui kondisi jalan yang mulai rusak. Menurut dia, pihaknya mengupayakan alokasi anggaran akhir tahun untuk perbaikan jalan.

Pihaknya juga mengupayakan pencegahan banjir di wilayah tersebut, namun bukan dengan perbaikan drainase terlebih dahulu.  

“Untuk sistem pencegahan banjir dilakukan bertahap. Kami sudah mulai pengerukan sungai sepanjang 7 kilometer dan normalisasi kawasan muara di Pasar Induk,” ujarnya singkat.

Kompas TV Selain itu, mereka melakukan aksi rebutan ikan di kubangan jalan yang rusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com