Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Panti Asuhan Ini Mampu Kembangkan Kecap dari Limbah Jagung

Kompas.com - 25/09/2018, 09:52 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Batang dan rambut jagung yang selama ini menjadi limbah pertanian ternyata bisa dimanfaatkan menjadi kecap yang bernilai ekonomi tinggi.

Inovasi ini dikenalkan oleh Yayan Sahi dan Niva Isa, siswa SMA Negeri 1 Telaga, Kabupaten Gorontalo.  

Yayan Sahi adalah anak panti asuhan sejak duduk di bangku sekolah dasar hingga sekarang.

Atas karya inovatifnya ini, mereka menyabet juara kedua nasional lomba Parade Cinta Tanah Air (PCTA) tahun 2018 yang digelar oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.

Dalam proses pembuatan kecap ini, keduanya tidak langsung menemukan formula yang tepat. Keduanya beberapa kali mengalami kegagalan.

Dengan bimbingan Suartin Makrun, guru pembinanya, mereka mampu mengatasi berbagai masalah dan kendala.

“Kami berharap ada dukungan untuk mengembangkan produk yang lebih baik lagi,” kata Yayan dan Niva setelah melaporkan prestasinya kepada Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim, Selasa (25/9/2018).

Baca juga: Keragaman Budaya Gorontalo, Modal Utama Kembangkan Pariwisata

Gayung bersambut, Pemerintah Gorontalo akan memfasilitasi pengembangan kecap batang dan rambut jagung ini.

Idris Rahim langsung mencatat berbagai peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk memproduksi kecap ini, termasuk wadah untuk kemasan kecap.

“Harus ada kelanjutan, jangan berhenti sampai di perlombaan saja. Kecap ini harus diproduksi dalam jumlah yang banyak dengan melibatkan usaha mikro, kecil, dan menengah,” kata Idris Rahim.

Atas prestasinya, Pemerintah Gorontalo akan mengupayakan pemberian beasiswa hingga jenjang pendidikan tinggi.

Kompas TV Milu Siram ini berbahan dasar jagung daun kemangi, daun bawang, kelapa yang sudah di parut, garam, sedikit gula, ikan cakalang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com