Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Ancaman Lenyap, Danau Limboto Miliki Daya Tarik yang Memesona

Kompas.com - 17/09/2018, 12:21 WIB
Rosyid A Azhar ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.comDanau Limboto memiliki tiga keunikan, yakni terhubung dengan laut, habitat ikan dan burung migran, terdapat panas bumi (geotermal), dan muara bagi 23 sungai.

Meski memiliki keunikan yang tidak dimiliki banyak danau lainnya di dunia, kawasan lahan basah ini semakin memprihatinkan. Sedimen terus menumpuk memenuhi badan danau melalui sungai-sungai yang menjadikan danau ini sebagai muaranya.

“Danau Limboto adalah salah satu dari 15 danau kritis di Indonesia yang saat ini sedang direvitalisasi,” kata Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo pada simposium nasional arah kebijakan strategis nasional sebagai awal kegiatan Festival Pesona Danau Limboto, Senin (17/9/2018).

Sebagai muara 23 sungai, danau ini setiap hari sepanjang tahun menerima beban sedimen yang tidak tak pernah putus. Konsekuensinya adalah makin menyurut dan sempitnya badan sungai.

Luas danau yang pada tahun 1930 mencapai 7.000 hekar kini hanya seluas 3.000 hektar. Bila masalah ini tidak segera ditangani, danau ini terancam lenyap dijejali sedimen sepanjang tahun.

Baca juga: Komunitas Polahi Kembali Jadi Daya Tarik Festival Danau Limboto

Bagian yang menyurut ini banyak dijadikan lahan pertanian oleh warga. Bahkan, banyak yang sudah menerima sertifikat hak milik. Saat musim hujan, lahan ini tenggelam berbulan-bulan hingga musim kemarau datang.

Pencaplokan badan danau ini yang menjadi salah satu masalah dalam penanganan kawasan Danau Limboto saat ini.

Dari 23 sungai yang menjadi pemasok air danau, hanya ada satu sungai yang mengalir ke laut. Sungai ini menghubungkan badan danau ke Sungai Bolango sebelum air mengalir ke Teluk Tomini. Namun, jika Sungai Bolango meluap, sungai ini juga bisa memasukkan air ke danau.

“Setidaknya ada tiga spesies ikan yang menjadikan danau ini sebagai habitat hidup pada masa pembesaran sebelum ketiganya ke laut untuk bertelur dan memijah,” ujar Nelson Pomalingo.

Baca juga: Saat Burung-burung Migran dari Seluruh Dunia Singgah di Danau Limboto...

Pinggiran danau yang berlumpur, termasuk di sawah adalah hasil substrat yang kaya unsur hara. Di kawasan ini burung-burung migran dan penetap menjadikan lahan mencari pakan.

Di sisi barat, terdapat sumber air panas yang memiliki suhu konstan 75 derajat sepanjang tahun. Lokasi mata air panas ini dijadikan kawasan wisata alam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com