GORONTALO, KOMPAS.com – Sekelompok burung ibis rokoroko (Plegadis falcinellus) mulai mendatangi Danau Limboto, Gorontalo.
Burung ini bukan jenis penetap yang selalu berada dan dapat disaksikan di danau ini sepanjang tahun, seperti kuntul kecil atau blekok sawah.
Meski sama-sama menyukai lahan basah, ibis rokoroko adalah burung pendatang (migran). Burung tersebut biasa ditemukan dalam kelompok kecil hingga puluhan ekor.
“Ibis rokoroko hampir tersebar luas di Indonesia, khususnya Wallacea," kata Hanom Bashari, Protected Area Specialist, Enhancing the Protected Area System in Sulawesi for Biodiversity Conservation (E-PASS) Bogani Nani Wartabone, Selasa (31/7/2018).
"Sebagian besar sudah menjadi penetapan, walaupun masih di beberapa tempat sebagai pengunjung dari selatan, Benua Australia,” tambahnya.
Baca juga: Demi Fakultas Kedokteran, 8 Calon Mahasiswa Pakai Alat Canggih Penjawab Soal
Hanom Bashari menjelaskan, kedatangan burung ibis rokoroko di Danau Limboto merupakan bagian dari migrasi, fenomena alam perjalanan panjang burung ini dari Benua Australia yang tengah musim dingin ke arah utara, termasuk Indonesia.
“Pada bulan Juni hingga Agustus banyak terlihat ibis rokoroko karena lagi musim dingin di bumi bagian selatan,” tutur Hanom Bashari.
Secara umum, burung ini menyukai rawa, sawah, danau, atau padang rumput berair. Mereka mencari makan dengan sikap waspada. Burung ini sangat peka dengan kehadiran manusia.
Kumpulan kecil burung ini biasa juga ditemukan dalam kelompok bangau atau burung lain di wilayah lahan basah. Mereka mencari makan berupa reptil kecil, invertebrata, katak, atau ikan.
“Akhir Juli ini terdeteksi sekitar 30 ekor dalam kerumuman kecil di pinggir Danau Limboto, berbaur dengan kuntul kecil, kuntul besar, blekok sawah, dan gagang bayam timur,” ujar Fachriani Hasan, penyuluh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah II Gorontalo.