Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/09/2018, 13:45 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Farid Assifa

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Puluhan warga Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, bersama pemangku adat di desa tersebut, Rabu (12/9/2018) memblokade Jalan Jenderal Sudirman yang merupakan ruas jalan utama di Kota Ambon.

Aksi blokade jalan ini sebagai bentuk protes warga terhadap perintah eksekusi lahan oleh pengadilan atas tanah seluas 5.727 meter persegi yang berada di Kebun Cengkeh, Desa Batu Merah.

Mereka ikut membawa spanduk berisi kecaman terhadap pengadilan dan badan pertanahan.

Warga marah dan membloakde jalan tersebut karena perintah eksekusi dinilai tidak berdasar dan tak memiliki kekuatan hukum.

“Kami menolak upaya eksekusi yang dilakukan oleh pengadilan. Tanah yang akan dieksekusi merupakan hak kami masyarakat adat, dan itu telah berkekuatan hukum tetap,” tegas Ketua Adat (Saniri) Desa Batu Merah, Salem Tahalua.

Baca juga: Upah Belum Dibayar, Puluhan TKBM Blokade Ruas Jalan Timika-Mapurujaya

Salem menjelaskan, lahan yang saat ini disengketakan itu sebelumnya telah menjadi hak keluarga besar Nurlette setelah putusan peninjauan kembali di Mahkama Agung RI sejak tahun 2004 silam. Sehingga status hukum lahan tersebut telah bersifat inkrah dan menjadi hak milik keluarga Nurlette.

“Tapi yang mengherankan muncul lagi perintah eksekusi oleh pengadilan berdasarkan Sertifikat Hak Milik Nomor 3414 atas nama Marthin Hentiana, padahal pemilik tanah tidak pernah menjual tanah ini kepada keluarga Marthin,” katanya.

Warga menuding munculnya perintah eksekusi terhadap lahan tersebut merupakan upaya rekayasa pihak tertentu untuk menguasai lahan warga yang sah.

“Kami menduga ada mafia yang bermain dalam masalah ini. Kok bisa ada sertifikat diatas tanah yang menjadi hak milik warga Batu Merah. Kami juga ingin menyampaikan bahwa tanah ini memiliki bukti register dari zaman Belanda,” tegas Kepala Dati (Bidang Pertanahan) Desa Batu Merah, Nurdin Nurlette.

Baca juga: Kesal Lingkungannya Sering Kebanjiran, Warga di Ambon Blokade Jalan

Atas penolakan warga tersebut, pihak pengadilan langsung menunda upaya eksekusi. Selanjutnya polisi yang dikerahkan ke lokasi aksi langsung mengatur arus lalu lintas yang mengalami kemacetan.

Hingga saat ini, puluhan polisi masih terus disiagakan di lokasi lahan yang disengketakan dan juga di sekitar kantor Desa Batu Merah.

Kompas TV Aparat kepolisian yang tiba di lokasi langsung bernegosiasi dengan warga sehingga blokade jalan dibuka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com