Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisioner Bawaslu Cermati Tren Perkotaan yang Partisipasi Pemilihnya Rendah

Kompas.com - 28/08/2018, 12:12 WIB
Heru Dahnur ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, mencermati tren pemilih perkotaan yang partisipasinya cenderung rendah.

Komisioner Bawaslu Pangkal Pinang, Novrian Saputra mengatakan, dari hasil pilkada pada Juni 2018 lalu, Kota Pangkal Pinang paling rendah partisipasinya dibandingkan dua kabupaten lainnya yang menyelenggarakan pilkada di Kepulauan Bangka Belitung.

"Pangkal Pinang partisipasinya 61,7 persen, Kabupaten Belitung 74,35 persen, Kabupaten Bangka 62 persen lebih," kata Novrian kepada Kompas.com, Selasa (28/8/2018).

Dia mengungkapkan, penduduk perkotaan yang heterogen memiliki karakteristik yang sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Sehingga cenderung apatis dalam memilih.

Baca juga: Fakta Penolakan #2019GantiPresiden, Ini Kisah Ahmad Dhani, Ratna Sarumpaet, dan Neno Warisman

"Dalam beberapa aspek yang pernah dibahas dalam berbagai pertemuan, tren perkotaan memang muncul," ujarnya.

Di sisi lain Novrian menilai, akses informasi memengaruhi pertimbangan warga untuk memilih atau tidak.

"Kalau warga perkotaan mereka cepat dapat info. Ada hal yang kurang baik mereka langsung tahu dan cenderung apatis," bebernya.

Sementara untuk mendongkrak partisipasi, peran pasangan calon tetap menjadi kunci utama.

"Pemilih lihat calonnya. Kembali pada akses informasi tadi, seperti di Jakarta mereka bisa tinggi angkanya. Ada daya tarik dari calon misalnya. Kalau tidak ada, akhirnya rendah," ucapnya.

Kompas TV Badan Pengawas Pemilu kembali memanggil Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief sebagai saksi kasus dugaan mahar Rp 500 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com