Wali Kota Surakarta dan Istri Nyoblos di TPS 16 dengan Berjalan Kaki

SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo dan keluarga menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS) 16, RT 002/ RW 009 Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah tak jauh dari rumahnya, Rabu (27/6/2018).

Pria yang akrab dipanggil Rudy datang ke TPS bersama istri tercinta, Elizabeth Endang Prasetyaningsih.

Mereka terlihat kompak memakai kostum serba merah. Rudy bersama istri datang ke TPS 16 pukul 07.00 WIB dengan berjalan kaki.

Seperti warga lainnya, Rudy dan istri rela mengantre dan sekaligus menyaksikan secara langsung proses petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) TPS 16 menyiapkan pemungutan suara.

Baca juga: Polresta Surakarta Libatkan Ketua RT dan RW untuk Amankan TPS di Solo

Rudy dan istri duduk di kursi barisan kedua. Mereka menunggu antrean dipanggil petugas KPPS TPS 16. Rudy mendapat nomor panggilan pertama dan istri nomor panggilan kedua.

Seusai menggunakan hak pilihnya, Rudy dan istri tak lupa mencelupkan jari tangannya ke tinta yang disediakan petugas KPPS TPS 16.

Tak hanya itu, orang nomor satu di Kota Bengawan bersama istri pun keluar TPS 16 dengan dikawal oleh petugas KPPS menggunakan kostum tokoh pewayangan, Hanoman.

Menurut Rudy, kedatangannya yang pertama di TPS 16 untuk memberikan motivasi kepada warga masyarakat Kota Solo, khususnya bagi masyarakat di RW 009 Kelurahan Pucangsawit untuk menggunakan hak pilihnya di pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2018 dengan datang ke TPS.

Baca juga: Wali Kota Surakarta: Saya Mantan Buruh, Demonstrasi Tak Selesaikan Persoalan

"Karena pemilihan kepala daerah ini menentukan nasib warga masyarakat Jawa Tengah. Jadi, yang sudah mempunyai hak pilih untuk menggunakan hak pilihnya dengan datang ke TPS," kata Rudy, seusai mencoblos di TPS 16 di Solo, Jawa Tengah, Rabu.

Setelah menggunakan hak pilihnya, Rudy bersama jajaran Muspida Kota Surakarta keliling untuk memantau pelaksanaan Pilgub Jawa Tengah di berbagai TPS di Solo.

"Saya setelah ini keliling di TPS-TPS di Solo untuk memantau kenyamanan dan keamanan dari proses pemilihan. Beda pilihan boleh, tetapi kita tetap satu sebagai masyarakat Surakarta sebagai bangsa Indonesia yang mencintai Tanah Airnya," beber Rudy.