PASANGKAYU, KOMPAS.com – Tanggul sungai Lariang di Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat, jebol pada Rabu (2/5/2018).
Jebolnya tanggul sungai Lariang sepanjang 50 meter di Dusun Kalindu, Desa Lariang, membuat aliran sungai Lariang terbelah menjadi dua muara sungai.
Akibatnya, ribuan hektar kawasan perkebunan sawit terendam banjir tampak jadi pulau. Sementara pemukiman warga di kawasan daerah aliran sungai Lariang terancam tengelam.
Pemukiman warga bisa tenggelam jika debit air di sepanjang muara sungai yang bermuara dari wilayah Palu, Sulawesi Tenggara, tersebut meluap, terutama saat hujan deras.
Jamuddin, warga Dusun Kalindu, mengaku khawatir setiap hujan turun di sepanjang muara sungai Lariang, terutama di bagian hulu. Sebab pada bagian hulu kerap mengirimkan banjir luapan di hilir.
Baca juga : Sekolahnya Kebanjiran, Murid SD Lariang Gelar UAS di Masjid
Jamuddin tetap bertahan di rumahnya dengan alasan menjaga harta benda mereka. Menurut Jamuddin, warga Dusun Kalindu selalu melakukan ronda setiap malam untuk memantau luapan sungai Lariang.
"Jika lupan sungai Lariang makin bertambah bisa menggelamkan kampung,” jelasnya, Jumat (4/5/2018).
Ridwan, ketua RT di Dusun Kalindu berharap, tanggul sepanjang 50 meter yang jebol bisa segera dibenahi pemerintah.
Menurt Ridwan, beberapa jalan tani yang menghubungkan dusun dan kawasan perkebunan sudah terputus. Ribuan hektar lahan sawit yang jadi tumpuan hidup warga Dusun Kalindu hilang disapu derasnya luapan banjir sungai Lariang.