Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mamuju Utara Resmi Ganti Nama Jadi Kabupaten Pasangkayu

Kompas.com - 06/03/2018, 12:02 WIB
Junaedi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PASANGKAYU, KOMPAS.com – Perjuangan panjang para tokoh pembentukan daerah otonomi baru Kabupaten Mamuju Utara bersama pemerintah daerah pada tahun 2003 silam membuahkan hasil.

Setelah berjalan 15 tahun pemerintahannya, kabupaten termuda kedua setelah Mamuju Tengah tersebut kini berganti nama menjadi Kabupaten Pasangkayu. Pergantian nama baru ini ditandatangani langsung oleh Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar, Senin sore (5/3/2018).

Perubahan nama ini sengaja diusulkan sesuai dengan sejarah awal mula perjuangan terbentuknya Kabupaten Pasangkayu oleh tokoh yang tergabung dakan Komite Aksi Pembentukan Kabupaten Pasangkayu (KAPKP) pada tahun 2003 silam.

Dengan berubahnya nama kabupaten yang terletak di ujung utara Sulawesi Barat tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif pada perkembangan pembangunan di Kabupaten Pasangkayu dan Sulawesi Barat pada umumnya.

Peresmian perubahan nama ini sendiri dilaksanakan di depan kantor bupati, tepatnya di bundaran Smart Kota Pasangkayu dan dihadiri lansung oleh Ketua DPRD Pasangkayu Lukman Said, Wakil Ketua I KAPKP Yaumil Ambo Djiwa, anggota DPRD, unsur Muspida, sejumlah OPD, baik tingkat kabupaten maupun provinsi Sulawesi Barat serta tokoh masyarakat pelaku sejarah terbentuknya Kabupaten Pasangkayu.

Baca juga : Seorang Sipir Rutan Mamuju Utara Diciduk Saat Asyik Pesta Narkoba

Perubahan nama kabupaten ini ditandai dengan pengguntingan pita oleh Gubernur Ali Baal Masdar didampingi bupati Pasangkayu, anggota DPRD dan sejumlah pejabat teras Kabupaten Pasangkayu.

Yaumil Ambo Djiwa menyambut baik perubahan nama Kabupaten Mamuju Utara menjadi Pasangkayu. Menurutnya, perubahan nama kabupaten ini cukup positif karena roh perjuangan pembentukan Kabupaten Pasangkayu memang sejak awal bernama Komite Aksi Pembentukan Kabupaten Pasangkayu. Selain itu, Yaumil berharap ke depan, Kabupaten Pasangkayu bisa lebih maju.

“Roh perjuangan pembentukan Kabupaten Pasangkayu memang sejak awal bernama Komite Aksi Pembentukan Kabupaten Pasangkayu tanpa melupakan sejarah induk Mamuju,” jelas Yaumil yang juga sesepuh Kabupaten Pasangkayu.

Bupati Pasangkayu Agus Ambo Djiwa, menjelaskan, proses pembentukan awal Kabupaten Mamuju Utara memang awalnya bernama Kabupaten Pasangkayu. Namun dalam perjalanannya, kabupaten induk Mamuju menginginkan Mamuju masih melekat, sehingga lahirlah Mamuju Utara.

Lalu, dalam perkembangannya, nama Mamuju Utara kadang salah diucapkan tidak mengikutkan utaranya, sehingga dengan berubahnya nama kabupaten ini memperjelas identitas yang mana Kabupaten Mamuju dan yang mana Kabupaten Pasangkayu.

“Nama Mamuju Utara yang menginduk dengan Kabupaten Induk Mamuju kadang salah diucapkan dengan tidak mengikutkan utaranya. Berubahnya nama kabupaten ini bisa memperjelas identitas yang mana Kabupaten Mamuju dan yang mana Kabupaten Pasangkayu,” jelas Agus.

Baca juga : Proyek Pelabuhan Senilai Rp 70 Miliar di Mamuju Utara Mangkrak

Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar kepada sejumlah awak media mengatakan, perubahan nama ini adalah identitas suatu daerah dan semoga ini menjadi motivasi bagi masyarakat Pasangkayu agar lebih giat dalam bekerja agar Pasangkayu bisa lebih maju dari tahun-tahun sebelumnya.

“Perubahan identitas ini semoga menjadi motivasi semua pihak agar lebih giat bekerja agar daerah Pasangkayu bisa maju lebih baik,” jelas Ali Baal Masdar.

Pergantian nama Kabupaten Pasangkayu dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti serta penyerahan bendera pataka kabupaten yang disambut gemuruh tepuk tangan tamu undangan yang hadir sebagai tanda gembira mengawali babak baru Kabupaten Pasangkayu.

Kompas TV Longsor di Mosso, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, mengakibatkan jalur lintas barat Sulawesi, sempat tertutup bebatuan dan tanah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com