Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Tarian Erotis di Acara Klub Motor di Pantai Kartini Jepara, Bupati Kesal

Kompas.com - 16/04/2018, 22:42 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

JEPARA, KOMPAS.com - Aksi menari erotis tiga perempuan berbikini di Pantai Kartini, Jepara, Jawa Tengah, Sabtu (14/4/2018), dalam acara reuni salah satu klub motor membuat Bupati Jepara Ahmad Marzuqi kesal.

Menurut orang nomor satu di Jepara itu, kejadian tersebut tidak hanya memperburuk citra baik daerah yang selama ini tercipta, namun juga telah melukai hati warga.

"Saya mengutuk keras insiden yang sangat tidak pantas tersebut. ‎Kami sangat sayangkan karena mencemarkan nama baik Jepara dan melukai hati masyarakat Jepara," tegas Marzuqi saat dikonfirmasi, Senin (16/4/2018).

(Baca juga : Cerita Lengkap Kasus Tarian Erotis di Pantai Kartini Jepara )

Marzuqi tak habis pikir, mengapa aksi tak senonoh itu bisa terjadi, terlebih hari itu merupakan tanggal merah sebagai momen besar bagi umat Islam dan warga Jepara. Dia mengecam orang-orang yang bertanggung jawab atas kejadian itu.

Yang membuatnya geram lagi, salah satu obyek yang disorot dalam kasus itu adalah perempuan. Bukannya memberikan contoh yang baik menyusul di Jepara diharumkan oleh tiga tokoh wanita asal Jepara, seperti Ratu Shima, Ratu Kalinyamat, dan Raden Ajeng Kartini.

"Entah mereka sebagai obyek atau subyek, ini sangat disayangkan. Kami serahkan semua proses hukum kepada pihak kepolisian," katanya.

(Baca juga : Hadirkan Penari Erotis di Pantai Kartini Jepara, Panitia Pakai Izin Organ Tunggal )

Marzuqi meminta kepada siapa pun untuk selalu waspada agar jangan sampai kecolongan lagi dengan perilaku yang melanggar Undang-undang Pornografi.

Secara khusus, lanjut dia, kasus ini menjadi pembelajaran bagi Pemkab Jepara untuk lebih optimal dalam memonitor pengelolaan tempat wisata.

"Pengelola saya minta lebih selektif dalam memberikan izin penggunaan tempat. Pengawasan juga diperketat. Jangan berikan izin kepada kegiatan apa pun yang tidak sesuai dengan visi dan misi daerah. Kami apresiasi pihak kepolisian yang segera bertindak. Semoga ini tidak terulang kembali," katanya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com