Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika SBY "Kepeleset Lidah" dari Keset Menjadi Kaset

Kompas.com - 13/04/2018, 08:32 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir,
Reni Susanti

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Hari kedua rangkaian SBY Tour Jawa Tengah di Kabupaten Semarang, Presiden keenam Republik Indonesia ini mengunjungi sentra kerajinan pembuatan keset di Desa Wonoyoso, Kecamatan Pringapus, Ungaran.

SBY didampingi istrinya, Ani Yudhoyono, Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto, mantan Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan serta sejumlah petinggi partai berlambang bintang mersi ini.

Dalam kesempatan tersebut, SBY berdialog dengan para pengrajin keset berbahan kain perca ini. SBY meminta kepada perajian keset untuk memanfaatkan media sosial seperti facebook maupun instagram untuk memasarkan produknya.

"Jadi memasarkan produk itu bisa melalui pameran-pameran atau iklan di media sosial, facebook, instagram. Di sana selalu ada ruang promosi," kata SBY, Kamis (12/4/2018) siang.

(Baca juga : Mampir di Kendal, SBY Cicipi Kerupuk Rambak )

Setengah berkelakar, SBY sempat salah menyebut keset dengan kata kaset. Jika keset adalah alas untuk membersihkan atau mengeringkan kaki, tapi kalau kaset adalah pita magnetik yang mampu merekam data dengan format suara. Biasanya kaset ini untuk merekam lagu-lagu.

"Keset itu kebutuhan rumah tangga untuk kebersihan, keindahan dan kesehatan. Kalau kaset itu menjadi terhibur," ucap SBY disambut senyum-senyum oleh yang hadir.

Ketua Koperasi Melati Rohpriyati mengatakan, anggota koperasi yang bergerak di bidang kerajinan dari kain perca ini mencapai 700 orang.

"Kebanyakan membuat keset. Kenapa keset? karena keset ini dipakai semua orang dan harga terjangkau," kata Rohprihati, yang juga legislator dari Partai Demokrat Kabupaten Semarang.

(Baca juga : SBY Minta Pemerintah Jujur soal Keberadaan Tenaga Kerja Asing )

Sementara itu, Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugraha yang ikut menyambut kedatangan SBY mengatakan, pelaku UMKM di Kabupaten Semarang paling banyak di bidang pengolahan makanan. Mereka tersebar di 19 kecamatan, salah satunya di Kecamatan Pringapus.

"Catatan kita pelaku UMKM ini ada 11.618 unit," ujarnya.

Sehari sebelumnya, SBY berkunjung ke pabrik jamu dan farmasi PT Sido Muncul yang beralamat di Jalan Soekarno-Hatta Kilometer 28 Bergas.

Selain melihat proses produksi jamu, SBY menyempatkan berdialog dengan para karyawan, melihat konservasi satwa di Agro Wisata Sido Muncul dan menanam pohon Kalpataru.

Kompas TV Panen padi yang digelar Partai Demokrat dinyatakan melanggar oleh Panwaslu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com