Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harimau Bonita Bertahan di Hutan, Petugas Berpatroli di Perlintasan

Kompas.com - 24/03/2018, 20:37 WIB
Citra Indriani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

PEKANBARU,KOMPAS.com - Selama hampir lima hari terakhir, harimau sumatera yang menerkam dua orang warga di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau menghilang.

Harimau yang diberi nama Bonita itu saat ini memilih untuk bertahan di green belt (sabuk hijau) atau hutan perusahaan.

Ketua Tim Rescue Gabungan Penyelamat Harimau Sumatera, Zulkifli mengatakan, dalam lima hari terakhir belum menemukan harimau Bonita melintas di jalur yang biasa dilewati.

"Biasanya sering muncul di jalan poros dan beberapa blok di perkebunan sawit. Tiga hari lalu warga melihat Bonita menyeberang ke green belt," kata Zulkifli,Sabtu (24/3/2018).

Berdasarkan pengamatan Zulkifli, Bonita lebih sering di green belt karena diduga masih dipengaruhi suntik bius.

"Dugaan kami, dia (Bonita) masih ada rasa trauma," ujar Zulkifli.

(Baca juga: Harimau Bonita Berada di Hutan Milik Perusahaan, Petugas Pindahkan Dua Perangkap)

Namun, lanjut dia, Bonita sebelumnya juga sering seperti itu, terutama setelah menerkam dua orang warga, Jumiati dan Yusri.

"Jika menghilang mulai dari Senin hingga Jumat, biasanya Sabtu dan Minggu kembali muncul di areal perkebunan sawit," kata Zulkifli.

Sehingga, tim gabungan cukup sulit mendapatkan momen untuk melakukan penembakan obat bius.

(Baca juga: Harimau Bonita yang Misterius, Bangun Lagi Setelah Ditembak hingga Peluru Petugas yang Terus Mental)

Zulkifli mengaku, pencarian Bonita dilakukan setiap hari, baik siang maupun malam di areal perkebunan kelapa sawit perusahaan. Bahkan, di waktu subuh petugas juga mengintai di perlintasan Bonita.

"Kalau penyisiran ke hutan akan berisiko. Kami tidak nekat masuk ke green belt," kata dia.

Tim di lapangan saat ini terdiri dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, TNI, Polri dan WWF.

"Kami terbagi tiga tim dalam melakukan penyisiran dan mengawasi aktivitas warga Desa Tanjung Simpang dan warga Dusun Sinar Danau," kata Zulkifli.

Dia mengatakan, saat ini segala upaya telah dilakukan untuk menangkap Bonita, mulai dari pemasangan perangkap box trap, mendatangkan pawang dan pembiusan. Tim juga memasang umpan berupa kambing di perlintasan Bonita.

Meski demikian, Bonita belum juga terlihat.

Zulkifli menambahkan, warga bersama tim dalam beberapa hari ke depan akan menggelar doa bersama di posko siaga Estate Eboni dengan masyarakat Desa Pulau Muda dan warga Desa Tanjung Simpang.

"Semoga masalah ini cepat selesai dan Bonita berhasil kami tangkap dalam keadaan hidup," ucap Zulkifli.

Kompas TV Di hari ke-76, tim gabungan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau terus berupaya menangkap harimau sumatera bernama "Bonita".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com