Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daripada Diam di Posko Pemenangan, Dedi Mulyadi Pilih Temui Warga

Kompas.com - 29/01/2018, 15:17 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur Jawa Barat asal Partai Golkar dan Demokrat, Dedi Mulyadi, mengaku lebih senang berkeliling bertemu warga daripada harus diam di posko pemenangan.

Dedi menilai posko nantinya hanya akan diisi oleh ketua tim sukses partainya. Ia pun tak akan membentuk tempat khusus di Bandung sebagai tempat tim pemenangan.

"Jadi sudah kebiasaan dari dulu kalau mau menang pilgub harus bikin posko pemenangan di Bandung. Saya mah tak akan buat posko khusus, lebih baik bertemu dengan Mak Icih, Mak Onoh, Mak Anah di perkampungan," jelas Dedi kepada wartawan di kantor DPD Partai Golkar Jawa Barat, Senin (29/1/2018).

Dedi menambahkan, dirinya merasa rugi kalau nantinya selalu diam di posko pemenangan. Dalam proses menjalani sebagai kandidat, Dedi mengaku selama ini hanya menjalani kegiatannya bertemu warga yang sudah dilakukannya sejak tahun 2008.

"Saya tak akan berada di posko sehari pun. Karena bagi saya, satu menit berada di posko akan menjadi kerugian besar baginya," ungkap Dedi.

Baca juga: Dedi Mulyadi: Menghadapi Pilkada Ini Saya Jauh Lebih Santai...

Selama ini pun dirinya sudah biasa menghadiri undangan bisa sampai 50 kali per minggu. Dalam menghadapi pemilihan gubernur ini, dia mengakui tak ada persiapan khusus yang dilakukan selama ini.

"Jujur ya, dalam pilkada ini saya relatif santai. Lihat saja saya selama ini tidak ada persiapan khusus," tambah dia.

Sebagai Bupati Purwakarta, dirinya mengaku sudah selesai dalam mengemban tugas di daerahnya. Apalagi dirinya akan langsung mengundurkan diri pasca ditetapkan sebagai calon oleh KPU tanggal 12 Februari mendatang.

Sebab, awal Maret nanti dirinya sudah habis masa jabatan dan biasanya sebulan sebelumnya sudah persiapan untuk melepas semua jabatan dan fasilitas yang diberikan oleh negara.

"Saya sekarang sudah tinggal di rumah pribadi, dan semua fasilitas negara sebagai kepala daerah sudah saya kembalikan lagi ke pemerintah daerah," tambahnya.

Kompas TV Dedi menilai hal itu merupakan dukungan karena adanya hubungan kedekatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com