Nekat Berenang di Zona Bahaya, Wisatawan Pantai Baron Hilang

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Seorang wisatawan Pantai Baron, Tanjungsari, Gunungkidul, Yogyakarta, tenggelam saat berenang di sekitar aliran sungai yang bermuara di pantai tersebut, Selasa (26/12/2017) pagi. Hingga kini tim SAR masih melakukan pencarian. 

Sekretaris SAR satlinmas Korwil II Gunungkidul, Surisdiyanto mengatakan, kejadian bermula saat korban Ilham Desta Andriyanto (15) warga Giring, Paliyan, Gunungkidul, berenang bersama teman-temannya sekitar pukul 06.00 WIB.

"Korban berenang di aliran sungai Pantai Baron bersama teman-temannya di zona merah bahaya I. Korban yang tidak bisa berenang tenggelam karena terseret arus," kata Suris saat dihubungi Selasa.

Melihat Ilham tenggelam, teman korban langsung meminta tolong kepada tim SAR yang sedang bertugas. Pencarian yang dilakukan petugas tak membuahkan hasil. Sebab, kedalaman air mencapai sekitar 4 meter ditambah arus sungai.

"Kami melakukan pencarian menggunakan kapal jukung, jet ski, dan tim selam," ucapnya.

(Baca juga : Libur Tiga Hari, 68.367 Wisatawan Kunjungi Gunungkidul) 

Menurut dia, petugas sudah setiap saat mengingatkan wisatawan untuk tidak berenang di sekitar zona berbahaya, baik menggunakan pengeras suara ataupun rambu. Bahkan petugas yang berpatroli pun sudah mengingatkan, tetapi sebagian wisatawan sering nekat.

Selama libur Natal dan Tahun Baru 2018, puluhan ribu pengunjung setiap hari memadati pantai di Gunungkidul. Tercatat di Dinas Pariwisata, sudah lebih dari 68.000 mengunjungi wilayah ini. Dari jumlah itu, sebagian besar mengunjungi pantai.

Untuk membantu tim SAR Satlinmas, Badan Penangulangan Bencana Derah (BPBD) DIY memberikan bantuan berupa satu kapal pengamanan. Sementara  dari Badan SAR Nasional (Basarnas) Basarnas membantu 10 personel dan dua jetski.

Namun, keselamatan pengunjung tergantung pribadi masing-masing wisatawan. Artinya jika wisatawan mau mematuhi rambu dan imbauan petugas, maka kecil kemungkinan untuk kecelakaan laut.

"Kami berharap wisatawan mematuhi peraturan, hal ini demi keselamatan mereka," pungkasnya.