Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Difteri, Pemkab Semarang Pantau Pendatang

Kompas.com - 13/12/2017, 18:14 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Pemkab Semarang mewaspadai mobilitas warga pendatang yang belum mendapatkan imunisasi difteri, pertussis, dan tetanus (DPT) serta pendatang dari daerah endemis difteri.

Hal ini guna mengantisipasi penyebaran infeksi menular yang disebabkan bakteri Corynebacterium dari warga pendatang kepada penduduk lokal.

"Meskipun hanya batuk atau pilek, segera diperiksakan. Mengingat gejala awalnya, biasanya sakit tenggorokan seperti orang batuk pilek. Siapa tahu itu, difteri," ujar Bupati Semarang, Mundjirin, Rabu (13/12/2017).

Mundjirin bersyukur, hingga saat ini di daerahnya tidak ada temuan maupun laporan kasus difteri.

(Baca juga : Pemkot Salatiga Waspadai Penularan Difteri)

Bupati yang juga dokter ini menjelaskan, difteri adalah infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan. Bahkan tidak jarang berpengaruh pada kulit.

Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius. Kendati demikian, difteri sebenarnya bisa dicegah dengan imunisasi DPT.

Ia mengimbau, jika ada warga yang terindikasi mengalami gangguan pernapasan, segera periksa ke dokter. "Kami imbau yang belum imunisasi DPT untuk segera datang ke seluruh Puskesmas dan rumah sakit yang ditunjuk," tuturnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang Ani Rahardjo mengatakan, petugas di lapangan terus meningkatkan cakupan imunisasi DPT. "Bersamaan dengan itu masyarakat kita berikan pemahaman terkait sanitasi yang baik," kata Ani.

Kompas TV Difteri sudah merenggut nyawa di Provinsi Banten.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com