Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Warga Terkena Difteri di Karawang Meningkat

Kompas.com - 12/12/2017, 06:20 WIB
Farida Farhan

Penulis

KARAWANG, KOMPAS.com - Di Karawang tercatat 18 kasus warga terkena difteri, dan dua di antaranya dinyatakan "suspect".

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang, Nurdin mengungkapkan, angka tersebut naik dari sebelumnya 14 kasus. Hanya saja, ia mengaku belum mengetahui sebaran teranyar.

Ia mengatakan, penderita difteri harus dirawat di ruang isolasi karena penularannya sangat mudah, sehingga pasien diharuskan dirawat di rumah sakit. Keberhasilan pengobatan pun tergantung pada kecepatan penanganan.

"Dari puskesmas harus cepat dirujuk ke rumah sakit. Di rumah sakit akan diberi obat dan ADS," katanya.

Menindaklanjuti penetapan ORI dari Kementerian Kesehatan RI, pihaknya akan melakukan vaksinasi kepada anak usia 2 bulan sampai 19 tahun, yang dibagi menjadi tiga kategori, yakni umur 2 bulan-5 tahun,  5 sampai 7 tahun, dan 7 sampai 19 tahun.

Baca juga : RSUD Kajen Pekalongan Siapkan 8 Ruang Isolasi untuk Antisipasi Pasien Difteri

Imunisasi tersebut akan dilakukan secara serentak bertahap di sekolah, puskesmas, dan posyandu di Karawang.

Sementara sasarannya sebanyak 734.000 orang. "Imunisasi ini baiknya dilakukan tiga kali,  yakni sekarang, 1 bulan kemudian, dan enam bulan kemudian," ucapnya.

Ia menjelaskan, jika dalam sebuah keluarga terdapat satu anggota terserang difteri, maka petugas kesehatan wajib melakukan kunjungan dan pencegahan.

Saat ini empat penderita difteri dirawat di RSUD Karawang, satu di antaranya berada di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Dirut RSUD Karawang Asep Hidayat Lukman mengungkapkan, meskipun jumlah penderita difteri terus meningkat, pihaknya masih menunggu kajian dari Dinas Kesehatan soal penentuan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Pasalnya hal tersebut berdampak terhadap tanggung jawab pemerintah daerah dalam pembiayaan dan ketersediaan obat ADS.

"Sementara obat langsung didrop dari Dinas Kesehatan provinsi sebagai kepanjangan tangan dari Kementerian Kesehatan," ucapnya.

Baca juga : Ganjar: Kita Kejar Terus, Jangan Sampai Difteri Muncul

Diketahui, kata dia,  difteri merupakan penyakit sangat menular, terutama kepada anak-anak yang kekebalan tubuhnya rendah akibat tidak diimunisasi secara teratur dan lengkap.

"RSUD siap menampung setiap pasien yang dirujuk," ucapnya.

Kompas TV Simak wawancaranya dengan Sekretaris Satgas Imunisasi, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dokter Soedjatmiko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com