Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ngeri Kali Siantar Ini, Jadi Takut Berkendara Sepeda Motor Sekarang"

Kompas.com - 27/10/2017, 14:14 WIB

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Tewasnya Rara Sitta Stefanie setelah tarik-menarik dengan pelaku begal di Jalan Melanthon Siregar, Rabu (25/10/2017), menambah daftar panjang kejahatan jalanan di Pematangsiantar.

Warga mengeluh karena keamanan di kota ini dinilai mengkhawatirkan. Kinerja polisi di bawah pimpinan Kapolres Pematangsiantar AKBP Doddy Hermawan pun dikritik.

Seorang pegawai Bank BNI, rekan Rara, mengaku semakin takut pulang kerja pada malam hari setelah melayat di ruang Instalansi Jenazah dan Forensik RSUD Djasamen Saragih.

"Ngeri kali sudah Siantar ini. Kasus siswi Nadya itu baru saja. Sekarang rekan sendiri jadi korban. Jadi takut berkendara sepeda motor di Siantar," ujarnya, Kamis (26/10/2017).

Baca juga : Tewas Terseret Motor Begal, Karyawati Bank Tinggalkan Anak 1 Tahun 9 Bulan)

Sebelumnya, kasus penganiayaan terhadap siswi SMA bernama Nadya menghebohkan warga. Nadya ditemukan dalam kondisi luka parah di bagian wajah karena disayat pelaku di kebun jeruk di kawasan Siantar Martoba.

Tokoh masyarakat, Natsir Armaya Siregar, juga melontarkan kritik terhadap kinerja polisi. Menurut dia, polisi sekarang sudah tidak lagi menggalakkan patroli seperti dulu.

"Polres sekarang berbeda dari sebelumnya, dulu ada mereka aparat naik sepeda motor keliling-keliling berpatroli pagi, siang dan malam ke sejumlah tempat. Dulu polmas itu namanya," katanya Armaya, Jumat (27/10/2017).

"Jangan ada laporan dulu baru ke lapangan, mereka harus intens ke lapangan, baik itu waktu pagi siang malam," ujarnya.

(Baca juga : Kronologi Kejadian Karyawati Bank Terseret Motor Begal hingga Tewas)

Sementara, Komunitas Pangordong Kota (KPK) Siantar mengirimkan karangan bunga ke depan kantor Polres Siantar di Simpang 4 Jalan Gereja, Kecamatan Siantar Selatan.

Karangan bunga tersebut bertuliskan "Turut Prihatin Atas Ketidak Pedulian Aparat Penegak Hukum Atas Maraknya Tindak Keriminal Hingga Berujung Kematian Rara DKK".

Herdin Silalahi dari komunitas ini mengatakan, maraknya kasus kriminal di wilayah Kota Siantar adalah salah satu bukti Polres Siantar tutup mata dan hanya menunggu laporan masyarakat.

"Semakin hari, semakin marak tindak kejahatan, tetapi kita lihat bagaimana kinerja Polres Siantar, sepertinya menutup mata terhadap ini," ujar Herdin, Kamis.

"Kami lihat kasus pemerkosaan (SR) yang 3 orang pelakunya sampai saat ini belum tertangkap, kemudian penganiayaan terhadap siswi SMA Teladan, dan terakhir Rara yang dijambret hingga meninggal. Ini adalah sebagian contoh kinerja Polres Siantar yang tidak baik," ungkapnya.

(Baca juga: Suami: Masih Belum Percaya Rara Sudah Enggak Ada...)

Herdin berharap, Polres Siantar bisa bekerja memberikan rasa perlindungan, ketertiban dan aman bagi masyarakat Kota Siantar.

"Kami prihatin melihat kekhawatiran masyarakat karena tingginya tingkat kriminalitas belakangan, dan kita harap Polres Siantar tidak tidur lagi lah, bangun berantas narkoba, dan tindak kejahatan lainnya," ujarnya.


Berita ini telah tayang di Tribun Medan, Jumat (27/10/2017), dengan judul: Marak Kejahatan Jalanan, Warga Pajang Papan Bunga Kekecewaan Atas Kinerja Polres Siantar

 

 

Kompas TV Kakak Beradik Terluka Akibat Diserang Geng Motor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com