Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawati Bank Tewas Terseret Motor Begal, Warga Kritik Kinerja Polres Siantar

Kompas.com - 27/10/2017, 10:43 WIB

SIANTAR, KOMPAS.com - Kasus penganiayaan sadis siswi SMA Swasta Nadya dan tewasnya pegawai BNI Rara Sitta Stefanie setelah diseret begal, membuat warga Siantar makin resah. Mereka pun menyoroti dan mengkritik kinerja Polres Siantar.

Salah satunya disampaikan tokoh masyarakat Natsir Armaya Siregar. Ia mengkritik kinerja Reskrim Polres Siantar terkait tewasnya Rara Sitta Stefanie, karyawati Bank BNI yang berkantor di Jalan Merdeka, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar, Rabu (25/10/2017) malam.

"Polres sekarang berbeda dari sebelumnya. Dulu ada mereka aparat naik sepeda motor keliling-keliling berpatroli pagi, siang dan malam ke sejumlah tempat. Dulu polmas itu namanya," katanya Armaya, Jumat (27/10/2017).

"Jangan ada laporan dulu baru ke lapangan, mereka harus intens ke lapangan, baik itu waktu pagi, siang, malam," ujarnya.

(Baca juga : Tewas Terseret Motor Begal, Karyawati Bank Tinggalkan Bayi 9 Bulan)

Tanda pengenal karyawati bank bernama Rara Sitta yang menjadi korban penjambretan di Jalan Melanthon Siregar di Pematangsiantar, Rabu (25/10/2017) malam.Tribun Medan/Dedy Kurniawan Tanda pengenal karyawati bank bernama Rara Sitta yang menjadi korban penjambretan di Jalan Melanthon Siregar di Pematangsiantar, Rabu (25/10/2017) malam.
Sementara itu, seorang pegawai Bank BNI merasa takut pulang kerja setelah shock saat melayat Rara Sitta Stefanie di ruang Instalansi Jenazah dan Forensik RSUD Djasamen Saragih.

"Ngeri kali sudah Siantar ini. Kasus siswi Nadya itu aja belum ditangkap. Sekarang rekan sendiri jadi korban. Jadi takut berkendara sepeda motor di Siantar," ujarnya.

Komunitas Pangordong Kota (KPK) Siantar meluapkan keresahan dan kekesalan dalam bentuk karangan bunga yang dipajang di Simpang 4 Jalan Gereja, Kecamatan Siantar Selatan.

Karangan bunga bertuliskan "Turut Prihatin Atas Ketidak Pedulian Aparat Penegak Hukum Atas Maraknya Tindak Keriminal Hingga Berujung Kematian Rara DKK".

(Baca juga : Kronologi Kejadian Karyawati Bank Terseret Motor Begal hingga Tewas)

Ketua KPK Siantar Herdin Silalahi, Kamis (26/10/2017) mengatakan, maraknya kasus kriminal di wilayah Kota Siantar adalah salah satu bukti Polres Siantar tutup mata dan hanya menunggu laporan masyarakat.

"Semakin hari, semakin marak tindak kejahatan, tetapi kita lihat bagaimana kinerja Polres Siantar, sepertinya menutup mata terhadap ini," ujar Herdin.

"Kita lihat kasus pemerkosaan (SR) yang 3 orang pelakunya sampai saat ini belum tertangkap, kemudian penganiyayaan terhadap siswi SMA Teladan, dan terakhir Rara yang dijambret hingga meninggal. Ini adalah sebagain contoh kinerja Polres Siantar yang tidak baik," ungkapnya.

Herdin berharap, Polres Siantar bisa bekerja, terlebih bisa memberikan rasa perlindungan, ketertiban dan aman bagi masyarakat Kota Siantar.

(Baca juga : Karyawati Bank Tewas Terseret Motor setelah Tarik-menarik Tas dengan Begal)

"Kita prihatin melihat kekhawatiran masyarakat karena tingginya tingkat kriminalitas belakangan, dan kita harap Polres Siantar tidak tidur lagi lah, bangun berantas narkoba, dan tindak kejahatan lainnya," ujarnya.

Berita ini telah tayang di Tribun Medan, Jumat (27/10/2017), dengan judul: Marak Kejahatan Jalanan, Warga Pajang Papan Bunga Kekecewaan Atas Kinerja Polres Siantar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com