Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Bulan Kemarau, Diguyur Hujan Sehari Langsung Banjir

Kompas.com - 08/10/2017, 16:19 WIB
Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Diguyur hujan selama satu jam, setelah empat bulan dilanda kemarau panjang, sebagian kota Polewali Mandar, Sulawesi Barat langsung tergenang banjir hingga setinggi satu meter, Minggu (08/10).

Akibatnya, lantai rumah warga yang terendam banjir hingga setinggu 30 centimeter terpaksa mengevakuasi barang-barang dan perabotan rumah tangga mereka agar tidak terendam banjir.

Pemukiman warga di lingkungan Tanro barat, misalnya. Warga sedianya akan menikmati liburan akhir pekan hari justru terpaksa sibuk mengurus rumah dan perabotan mereka yang terendam bajir tiba-tiba.

Warga menuding penyebab banjir kali ini akibat dampak pembangunan sebuah komplek perumahaan yang tidak memperhitungkan sanitasi pembuangan air di sekitar pemukiman warga.

(Baca: Banjir Cilacap Capai 2 Meter, 200 Keluarga Dievakuasi)

Genanagan banjir yang terjadi setiap kali hujan sejak lebih dari setahun terakhir di lokasi ini biasanya baru akan surut setelah sepekan tergenang. Saat hujan deras biasanya justru bertambah tinggi.

"Dulu tidak banjir begini Pak, setelah dibangun perumahan (baru banjir)," Kata Hilma, warga sekitar.

Sejumlah warga yang mengaku tak sempat menyelamatkan perabotan dan peralatan elektronik seperti TV dan sound system harus merelakan barang-barangnya rusak. Sementara sejumlah perabotan rumah tangga seperti lemari pakaian dan tempat tidur hingga mereka harus mencucinya kembali.

Khawatir ketinggian banjir akan terus bertambah sejumlah warga mengevakuasi barang berharga miliknya ke tempat yang lebih aman. Mereka pun memilih mengungsi ke rumah kerabat maupun tetangga, sebagian lagi masih tetap bertahan di rumah masing-masing karena alasan tidak ada tempat mengungsi sementara.

(Baca: Banjir Bandang Juga Landa Pangandaran, Ratusan Rumah Terendam)

Pihak pengembang perumahan belum bisa dikonfirmasi, sebab tak ada satupun petugas yang berada di lokasi. Nomor telepon seluler pihak pengembang yang hendak dihubungi juga tidak aktif. (K25-11/Junaedi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com