Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani yang Diserang Beruang Dioperasi, Kondisinya Membaik

Kompas.com - 05/10/2017, 18:35 WIB
Citra Indriani

Penulis

PEKANBARU, KOMPAS.com - Tim dokter dari RSUD Arifin Achmad Pekanbaru telah melakukan operasi terhadap Saruli, petani yang diserang beruang liar. Setelah dioperasi, kondisi pria 60 tahun ini mulai membaik.

Direktur RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Nuzelly Husnedi mengatakan operasi sudah dilakukan tim terpadu kemarin sore dan berakhir malam tadi.

"Pasca-operasi, secara umum kondisinya korban mulai membaik," ucapnya, Kamis (5/10/2017).

Operasi dilakukan di bagian kepala korban selama 6 jam. Tindakan medis terhadap Saruli melibatkan sejumlah spesialis medis. Tim terpadu ini dipimpin dr Welly Zulfikar yang merupakan dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP).

"Operasi ini juga melibatkan dokter spesialis bedah syaraf dr Gatot, spesialis mata dr Bagus, dan spesialis anestesi dr Nopian Hidayat serta anggota lainnya," ucapnya lagi.

(Baca juga: Seorang Wanita Petani Tewas Diserang Beruang saat Menyadap Karet)

Usai menjalani operasi, Saruli, warga Desa Teluk Paman, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, dibawa ke ruangan Intensif Care Unit (ICU) untuk proses penyembuhan.

"Banyak ditemukan luka, seperti mata, tulang kepala, rahanh seperti bekas cakaran," imbuhnya.

Sebelum tindakan operasi terlebih dahulu tim dokter tim medis RSUD Arifin Achmad memberikan pengobatan untuk penanganan kondisi emergensi.

Saruli (60) diserang seekor beruang saat berada di ladang karet miliknya di Desa Teluk Paman Kecamatan Kampar Kiri, Kampar, Riau pada (3/9/2017).

Korban diserang satwa penyuka madu ini karena berusaha menolong istrinya, Bunai (55) yang terlebih dahulu diserang.

Bagi Bunai, dia tewas akibat luka cukup parah di bagian kepala karena dicakar dan digigit beruang liar. Saat itu, pasangan suami istri itu sedang menyadap pohon karet di kebun mereka.

 

 

Kompas TV Status Gunung Agung yang awas membuat pasokan sayur dan buah buahan terpaksa didatangkan dari wilayah Bangli dan Tabanan serta pulau Jawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com