Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayahnya Dipukul, Adi Bacok Tetangganya hingga Tewas

Kompas.com - 02/10/2017, 20:26 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Adi Dillak (27) warga Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), nekat membacok tetangganya, Paul Nafi, hingga tewas di tempat.

Kapolsek Kelapa Lima AKP Didik Kurnianto kepada Kompas.com, Senin (2/9/2017) mengatakan, Adi membacok Paul dengan menggunakan sebilah parang, karena tak terima ayahnya Marthen Dillak dipukul Paul.

Kejadian itu lanjut Didik, bermula ketika pelaku yang sedang berada di rumah tiba- tiba mendengar ayahnya (Marthen Dillak) berteriak memanggil nama pelaku dan mengatakan bahwa korban hendak memukul ayahnya.

Mendengar itu kata Didik, pelaku langsung lari keluar sambil membawa parang dan menghampiri orangtuanya dan menanyakan siapa yang akan memukul ayahnya. "Saat ditanya begitu, Marthen Dillak langsung menyebutkan bahwa korban yang hendak memukulnya dan beberapa waktu lalu juga pernah memukul Marthen Dillak," kata Didik.

Baca juga: Polisi Tangkap 13 Anak Punk Pelaku Pembunuhan di Kediri

Mendengar pengakuan ayahnya, pelaku langsung mengejar korban dengan parang. Korban pun berlari ke rumahnya yang berjarak kurang lebih tujuh meter dari rumah pelaku. Saat berada di rumahnya, korban masih sempat melempar pelaku dengan batu.

Pada saat dilempari dengan batu, pelaku tetap mengejar korban hingga pelaku mendapatkan korban dan langsung menganyunkan parang ke arah korban sebanyak dua kali dan mengenai leher korban hingga jatuh tergeletak dan meninggal dunia di tempat.

"Korban ditemukan di TKP dalam keadaan meninggal dunia bersimbah darah dan mengenakan baju kaos warna biru, celana pendek, dengan luka robek di leher bagian belakang," ucapnya.

Berdasarkan keterangan pelaku kata Didik, korban sebelumnya pernah memukul ayah pelaku, sehingga menyebabkan pelaku menyimpan dendam terhadap korban.

"Sementara jenazah korban sudah diantar ke Rumah Sakit Bhayangkara Kupang untuk dilakukan otopsi dan pemeriksaan luka korban," sebut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com