Pembunuhan Warga Banten di Aceh, Pelaku Ingin Kuasai Kebun Korban

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - Polres Aceh Utara menduga motif pembunuhan terhadap Michel Rinaldo Mesak (35) pengusaha asal Provinsi Banten, di kawasan perkebunan sawit di Desa Seuneubok Dalam, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara karena pelaku ingin menguasai harta korban.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Aceh Utara, Iptu Rizki Kholidiansyah, Jumat (29/9/2017) menyebutkan, Polres Bireuen menangkap pelaku Suyatman di Lhoksukon, pada 21 September 2017, atau pekan lalu.

“Dari penyidikan Polres Bireuen dan yang kita gelar rekonstruksi kemarin. Kita menduga pelaku membunuh korban ingin menguasai hartanya, semisal kebun, ada juga enam handphone milik korban yang disita dari pelaku,” kata Iptu Rizki.

Dugaan itu diperkuat karena  Suyatman, selama ini menjaga kebun kopi milik korban di Kabupaten Bener Meriah. Pelaku sengaja menghubungi korban untuk datang ke Aceh dengan alasan ada kebun sawit yang akan dijual warga di Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara. Karena itu pula, Michel Rinaldo datang ke Kabupaten Bener Meriah, seterusnya bersama korban pada Kamis, 14 September 2017 ke Aceh Utara untuk meninjau kebun sawit yang akan dibeli.

Baca juga: Pengusaha Asal Banten Dibunuh Pakai "Chainsaw" di Bireuen

Dari penangkapan Suyatman terbongkar bahwa pelaku telah dibunuh dan jasadnya dibuang ke sebuah perkebunan sawit. Bahkan, ketika ditemukan jasad korban tak utuh lagi.

“Jasad korban dibuang pada sebuah alur (payau) areal perkebunan sawit di Desa Seuneubok Dalam, Kecamatan Lhoksukon. Waktu itu kita bersama Polres Bireuen datang ke lokasi dan menemukan tulang korban. Diduga dibunuh sudah seminggu lebih sebelum ditemukan,” katanya.

“Jasadnya sudah diserahkan ke keluarga oleh Polres Bireuen. Sekarang penyidikannya di tangan kita, karena lokasi pembunuhannya di Aceh Utara,” tambah Rizki.