Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuhan dengan "Chainsaw" , Pelaku Mengaku Tidak Tenang

Kompas.com - 29/09/2017, 11:17 WIB
Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Suyatman, pelaku pembunuhan terhadap penguasaha asal Tangerang, Provinsi Banten, Michel Rinaldo Mesak (35) mengaku tidak tenang setelah membunuh bosnya itu.

“Saya tidak bicara dengan keluarga. Saya hanya diam saja. Saya masih teringat tentang Michel,” kata Suyatman, setelah rekontruksi pembunuhan yang digelar di Mapolres Aceh Utara, Kamis (28/9/2017).

Dia menyebutkan, mengenal Michel sekitar Maret 2017 di Kabupaten Aceh Tengah. Saat itu, Suyatman bekerja sebagai pembersih kebun sere milik warga di dataran tinggi Gayo itu. Sedangkan Michel membeli minyak nilam di Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Aceh Barat untuk dijual ke Jakarta.

Belakangan, Michel malah membeli kebun kopi di Kabupaten Bener Meriah. Pelaku sempat bekerja di kebun milik Michel. Namun, belakang pelaku mengeluh sakit ginjal dan Michel memintanya pulang ke kampung di Desa Buket Pidie, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara untuk berobat.

Baca juga: Pengusaha Asal Banten Dibunuh Pakai Chainsaw

Setelah sembuh, Michel berjanji akan mempekerjakannya kembali. Setelah itu, sambung Suyatman, dia berkomunikasi dengan Michel lewat sambungan telepon. Michel menyatakan jika ada yang menjual kebun sawit maka dia akan membelinya.

“Ada warga yang jual. Kebun sawit itu ditulis nama saya, namun dokumennya disimpan Michel. Jadi, kebun itu nama saya yang digunakan secara resmi di surat-suratnya,” kata Suyatman.

Namun, dia tak menjelaskan berapa luas kebun itu dan berapa harga belinya. “Butuh uang Rp 7 juta untuk membayar kebun itu. Namun belum diberikan Michel. Saya kesal, karena pemilik kebun sudah meminta uang itu ke saya,” katanya.

Karena kesal itu pula, Suyatman lalu menghabisi Michel dengan cara memukulnya dengan gergaji mesin (chainsaw ) sebanyak empat kali. “Saya tak tahu dia ada bawa uang atau tidak. Setelah dia meninggal, saya langsung bawa ke payau dan saya pergi,” katanya.

Usai membunuh Michel, Suyatman lalu pulang ke kampungnya. Di sana dia menggadaikan ponsel pada warga seharga Rp 300.000. Lalu, dia pergi ke Lhok Nibong, Kabupaten Aceh Timur.

“Sepeda motor saya titip di rumah warga di Lhok Nibong. Saya lalu pergi ke Bener Meriah dan bertemu dengan Selamet di sana. Setelah dua hari di sana saya pulang kampung lagi,” ujarnya.

Dia mengaku tak mengenali orang yang dititipinya sepeda motor itu. Setelah itu, dia sempat melintas di lokasi kejadian pembunuhan tersebut. “Belakangan saya ditangkap oleh polisi di Lhoksukon,” katanya.

Kasat Reskrim Polres Aceh Utara, Iptu Rizki Kholidiansyah menyatakan, pihaknya masih akan mengonfirmasi keterangan pelaku dengan sejumlah saksi. “Nanti kita konfirmasi keterangan itu, kita dalami lagi apa yang dikatakan pelaku dengan saksi dan alat bukti,” ucap dia.

Sebelumnya diberitakan Michel, pengusaha asal Banten dibunuh oleh Suyatman dan jasadnya dibuang ke perkebunan sawit Desa Buket Hagu, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara. Saat ditemukan jasad Suyatman tak utuh lagi. Hanya tersisa sebagian tulang belulang.

Kompas TV Dari hasil otopsi, ditemukan sejumlah luka di organ dalam korban Gladiator.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com