Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memulung Batu Bara dari Tongkang, Heri Jatuh ke Sungai lalu Tewas

Kompas.com - 24/07/2017, 13:34 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

KUTAI KARTANEGARA, KOMPAS.com – Badan SAR Nasional menemukan jasad yang diyakini sebagai Heri Purwanto (30), warga Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur, di Sungai Mahakam, Senin (24/7/2017) siang ini.

Heri merupakan korban tenggelam di perairan Tambora, Desa Handil Terusan, Kecamatan Anggana, Kutai Lama, Kutai Kartanegara.

Baca juga: Tenggelam di Laut Lancok, Mahasiswi Politeknik Lhokseumawe Tewas

Komandan Unit Pencarian dan Penyelamatan dari Besarnas, Adi Sudjono, mengungkapkan, Heri ditemukan sejauh 9 kilometer dari lokasi terakhir diketahui.

"Sekitar 12,5 km dari posko SAR atau sekitar 9 km dari lokasi jatuh. Korban ditemukan mengarah ke muara sungai atau delta," kata Adi.

"Korban kami larikan ke RS AW Sjahranie di Samarinda," kata Adi.

Heri tenggelam saat hendak memeriksa sisa batu bara dari tongkang-tongkang yang sedang berlayar. Heri tergelincir dan jatuh ke Sungai Mahakam.

“Ia tenggelam dan tidak timbul kembali,” kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Balikpapan, Octavianto.

Aksi memulung sisa batu bara di tongkang memang jamak di sepanjang perairan Sungai Mahakam. Sungai ini padat lalu lintas pengangkut batu bara, seperti tugboat yang menarik tongkang bermuatan maupun kondisi kosong.

Seiring padat kapal penarik batu bara, banyak juga kapal-kapal kecil mengikuti untuk mengambil sisa-sisa batu bara yang dianggap sebagai limbah.

Aksi memulung limbah begini terbilang sangat berbahaya. Seperti halnya Heri dan teman-temannya. Heri berada dalam KM Sembara 01 bersama tiga rekannya sesama ABK, yakni Mustafa, Safruddin, Aris Sabneno, dan Ansar sebagai nakhoda.

Kapal yang dikemudi Ansar ini sedang melintas di perairan Desa Handil Terusan, Kecamatan Anggana, Kutai Lama, Kutai Kartanegara, Sabtu (22/7/2017) siang.

Mereka dalam pelayaran menuju jetty MKT Palaran sambil membawa sekitar 6 ton batu bara. Saat melintas di perairan yang juga dikenal sebagai Tambora itu, mereka bertemu tugboat Lintas Samudera yang sedang menarik tongkang tanpa muatan dalam pelayaran dari Muara Berau menuju Samarinda.

Baca juga: Nelayan Korban Kapal Tenggelam di Pantai Garut Ditemukan

KM Sembara pun mendekati lambung kanan tongkang dan sandar di sana. Heri menaiki tongkang dengan tangga untuk melihat sisa batu bara. Saat menaiki dinding tongkang itulah dia terjatuh dan membentur lantai tongkang dan kapalnya sendiri, lantas jatuh ke sungai.

Ansar dan teman-temannya segera melapor ke Polair Polres Kukar dan Basarnas. Tim SAR gabungan segera mencari keberadaan Heri. Mereka mendirikan posko di pelabuhan Kutai Lama.

"Kami buka posko di pelabuhan Kutai Lama," kata Oktavianus.

Kompas TV Pencarian Korban Tenggelam di Jembrana Terus Dilakukan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com