Risma: Kuat "Opone"?

MALANG, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini masih tetap dengan pilihannya untuk tidak maju dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2018 mendatang.

Padahal, hasil sejumlah lembaga survei menunjukkan Risma merupakan salah satu figur terkuat selain Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa untuk maju dalam Pilkada serentak itu.

"Kuat opone (kuat apanya)," katanya menanggapi hasil sejumlah lembaga survei yang meposisikan dirinya sebagai salah satu figur yang kuat saat ditemui usai menghadiri Rakernas ke-XII Apeksi di Kota Malang, Kamis (20/7/2017).

Risma menegaskan bahwa yang akan diusung oleh PDI Perjuangan bukan dirinya. "Enggak bukan aku," ucapnya.

Terkait dengan keinginan sejumlah masyarakat yang mendorongnya maju dalam Pilkada tersebut, Risma menyebut bahwa masyarakat Jawa Timur tidak hanya di Surabaya.

"Sopo (siapa) itu rakyat, Jawa Timur kan duduk (bukan) Surabaya," kata dia.

Baca juga: Jelang Pilkada Jatim, Partai Gerindra Masih Dinamis

Berdasarkan hasil survei oleh Survey Center (SSC) yang digelar pada Juni di 38 kabupaten dan kota se Jawa Timur dengan 800 responden menempatkan Risma sebagai figur yang paling disukai atau akseptabilitasnya tertinggi mencapai 75,8 persen.

Setelah itu Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dengan 75,5 persen dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dengan 67,9 persen.

Berbeda dengan hasil survei popularitas. Lembaga survei yang sama menunjukkan Khofifah sebagai figus yang paling populer dengan perolehan 90 persen. Di bawahnya ada Gus Ipul dengan 84,60 persen dan Risma dengan 79,8 persen.

Sebelumnya, berdasarkan hasil survei Poltracking Indonesia yang dilakukan pada 19-25 Mei 2017, elektabilitas Risma berada di posisi kedua dengan perolehan 27,08 persen. Berada di bawah Gus Ipul yang mendapat 32,29 persen. Dan di atas Khofifah yang mendapat 19,11 persen serta Abdullah Azwar Anas dengan 8,47 persen.