Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Acara Hajatan di Grobogan yang Mendadak Hening dan Haru...

Kompas.com - 20/05/2017, 19:33 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho

Penulis

GROBOGAN, KOMPAS.com - Terselip kisah haru dalam kecelakaan maut antara kereta api Argo Bromo Anggrek jurusan Surabaya-Jakarta dengan mobil Avanza di Dusun Jetis, Desa Katong, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (20/5/2017) pagi.

Keempat korban tewas adalah salah satu rombongan iring-iringan yang hendak mengikuti acara hajatan sepasaran pengantin yang digelar di Dusun Ketanggan, Desa Katong, Kecamatan Toroh, Grobogan.

Empat mobil yang terlebih dahulu melintasi rel kereta api tanpa palang itu lolos dari maut dan sampai ke lokasi hajatan dengan selamat.

Namun nahas bagi rombongan mobil Avanza berpelat nomor B 1937 UZQ yang melaju di urutan paling belakang. Mobil rombongan yang di dalamnya ada seorang dosen Universitas Diponegoro (Undip), Semarang itu tertabrak kereta api.

Baca: Ini Kronologi Tabrakan Kereta Api dengan Avanza yang Tewaskan 4 Orang

Keempat korban yang berada dalam mobil itu tewas di lokasi kejadian. Kecelakaan maut itu membuat suasana hajatan yang seharusnya penuh suka cita mendadak penuh haru.

"Begitu mendengar kabar itu kami semua yang ada di sini syok. Karena itu rombongan besan, anak saya dan menantu saya. Kami semua menangis. Jaraknya lokasi kejadian sekitar 3 kilometer dari rumah kami," tutur Wagimin (56).

KOMPAS.com/Puthut Dwi Putranto Acara hajatan di Dusun Ketanggan, Desa Katong, Kecamatan Toroh, Grobogan,Jateng, Sabtu (19/5/2017).
Wagimin menceritakan, putranya yakni Achmad Chosim yang bekerja sebagai guru Madrasah di Semarang, sepekan lalu menikah dengan Azkiya Adzimatinur, putri pasangan Sifulloh dan Katrina Melati. Pernikahan mereka digelar di Masjid Agung Semarang.

"Sesuai tradisi Jawa, rombongan besan, anak saya dan menantu saya akan datang ke rumah kami untuk hajatan sepasaran. Ya Allah malah ada musibah ini. Besan, anak dan menantu saya selamat karena berada di mobil paling depan," tutur Wagimin.

Dijelaskan Wagimin, awalnya rombongan besannya tersebut sampai terlebih dahulu di acara hajatan dengan wajah sumringah lantaran tak mengetahui ada kejadian tersebut. Namun hal itu sirna setelah mendapat kabar perihal kecelakaan tersebut.

"Acara hajatan yang semula penuh suka cita mendadak hening dan haru. Rombongan yang tewas adalah tetangga serta teman besan kami. Kami berdoa semoga mereka yang telah berniat baik itu diterima di sisi Allah dan mendapatkan tempat yang terbaik," kata Wagimin.

KOMPAS.com/Puthut Dwi Putranto Kecelakaan maut terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Dusun Jetis, Desa Katong, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (20/5/2017) pagi sekitar pukul 10.40 WIB.

Kecelakaan maut terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Dusun Jetis, Desa Katong, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (20/5/2017) pagi sekitar pukul 10.40 WIB. 

Baca: Dosen Undip Tewas Tertabrak Kereta Api Saat Pergi ke Acara Hajatan

Sebuah Avanza silver berpelat B 1937 UZQ dihajar kereta api Argo Bromo Anggrek jurusan Surabaya-Jakarta.

Mobil korban terseret dari perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Dusun Jetis, Desa Katong, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan hingga berhenti di stasiun Sedadi, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan bersamaan dengan berhentinya laju kereta api tersebut.

Mobil itu hancur serta hangus terbakar setelah terseret sejauh hampir satu kilometer dari lokasi awal kejadian. Empat orang penumpangnya tewas di lokasi..

"Empat korban tewas. Kami masih mendata," kata Kasat Lantas Polres Grobogan, AKP Panji Gedhe Prabawa kepada Kompas.com.

Kejadian ini memancing rasa penasaran warga setempat. Mereke berhamburan memadati lokasi. Polisi pun sibuk mengamankan lokasi.

Kompas TV Jenazah Kecelakaan Kereta Tabrak Minibus Ini Diotopsi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com