Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga Ekosistem, Pengelola Kalisuci Batasi Pengunjung

Kompas.com - 18/05/2017, 21:44 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pengelolaan wisata cave tubing di Kalisuci, Gunungkidul, Yogyakarta, berbeda dengan obyek wisata lain yang menarik kunjungan sebanyak-banyaknya. Tetapi pengelola Kalisuci, memilih untuk membatasi wisatawan demi menjaga ekosistem sekitar goa.

Salah seorang pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kalisuci, Yanto mengatakan, meski sebagai obyek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan. Namun sesuai dengan komitmen awal pengelolaan kali suci untuk tetap menjaga ekosistem dalam gua, dan sungai.

Setiap hari pengelola maksimal memasukkan 250 orang untuk melakukan cave tubing, dan masing-masing rombongan maksimal 20 orang dengan jeda masing-masing rombongan 20 menit. Padahal sesuai dengan kajian dari akademisi, maksimal bisa dilakukan 300 sampai 400 orang.

"Kami ingin ekosistem di Goa tetap terjaga," katanya Kamis (18/5/2017).

Dia menyebutkan, Kalisuci merupakan salah satu sungai bawah tanah.

Cave tubing adalah aktivitas menyusuri goa dengan menggunakan alat bantu berupa perahu karet atau ban dalam.

Selama cave tubing pengunjung ditarik Rp 70.000 dengan rute sekitar 700 meter yang menyusuri empat goa Kalisuci, luweng glatik, goa glatik, dan terakhir luweng gelung dengan durasi 1,5 jam hingga 2 jam.

Salah seorang wisatawan asal Filipina, Eby mengaku baru pertama berkunjung ke Gunungkidul dan merasakan cave tubing di Kalisuci. Dia yang berkunjung bersama dua orang temannya takjub dengan keindahan aliran sungai bawah tanah dan goa.

"Luar biasa bagus dan indah, saya sangat suka disini," katanya dalam bahasa Inggris.

Wisatawan asal Malaysia, Mark, mengaku akan kembali berkunjung ke kalisuci jika dirinya berkunjung ke Yogyakarta.

"Saya akan kembali ke sini karena bagus sekali," ucap dia.

Baca juga: Aktivis Anggap Pembakaran Hutan merupakan Terorisme Ekosistem

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com