Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Patmi Dimakamkan

Kompas.com - 22/03/2017, 05:27 WIB

PATI, KOMPAS.com - Jenazah Patmi (48), aktivis lingkungan yang berjuang untuk kelestarian Pegunungan Kendeng asal Desa Larangan, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah yang meninggal di Jakarta, dimakamkan Selasa malam (21/3/2017).

Kedatangan mobil ambulans yang mengangkut jasad Patmi, dari Jakarta, pukul 20.20 WIB, disambut ratusan warga desa setempat yang sejak sore berkumpul di rumah keluarga Patmi di Desa Larangan RT 3 RW 1.

Isak tangis keluarga pecah setelah peti jenazah dibuka anggota keluarga untuk memastikan peti tersebut berisi jenazah Patmi.

Sekitar pukul 21.00 WIB, Patmi dimakamkan di pemakaman desa setempat yang berjarak 1 kilometer dari rumah duka.

Sri Utami, anak almarhumah, mengaku tidak ada firasat apa pun atas meninggalnya ibundanya.

Awalnya, lanjut dia, sempat belum bisa merelakan, kemudian siang harinya bisa merelakan kepergiannya karena niatnya ke Jakarta memang berjuang.

Sementara Tokoh Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) Gunretno yang berkesempatan menyampaikan sambutan mengungkapkan, dirinya terkejut dengan meninggalnya Patmi, karena selama di Jakarta dirinya juga berada di dekatnya.

"Saya juga ingin menyampaikan bahwa almarhumah di Jakarta dalam kondisi sehat," ujarnya lagi.

Atas meninggalnya teman seperjuanganya itu, dia kemudian menginformasikannya kepada suaminya.

(Baca juga: Kartini Kendeng Tagih Janji Gubernur Ganjar soal Mediasi dengan Pabrik Semen)

Ia mengatakan, sempat menanyakan keberangkatannya apakah berpamitan atau tidak.

"Suaminya sudah megizinkan untuk berjuang demi Pegunungan Kendeng," ujar dia lagi.

Komnas Perempuan juga mendapat kesempatan sambutan yang diwakili Budi Wahyuni menyampaikan selamat jalan untuk almarhumah.

Suparmi, teman almarhumah yang juga ikut demo di Jakarta mengakui, merasa kehilangan atas meninggalnya Patmi.

"Selesai aksi, saya sempat bercanda berdua," ujarnya pula.

Bahkan, lanjut dia, almarhumah pada Selasa dini hari sempat meminta pulang bersama, sebelum akhirnya meninggal dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com