Keluarga TKW Korban Pemerkosaan di Malaysia Berharap Pelaku Cepat Ditangkap

MALANG, KOMPAS.com - Yun Winarti (54) mengaku kaget dan tidak menyangka kalau adik kandungnya, KD (47) meninggal karena kasus pemerkosaan dan pembunuhan di Malaysia. Ia berharap, pelaku pemerkosa dan pembunuh adiknya itu bisa segera ditangkap dan diadili.

"Awalnya sedih, namanya saudara. Kalau memang meninggalnya seperti apa yang diberitakan (karena kasus pemerkosaan dan pembunuhan), pelakunya harus cepat ditangkap," katanya usai menyambut janazah adiknya itu, Kamis (24/11/2016).

Selama ini, KD tidak pernah bercerita ada masalah dengan pekerjaanya selama di negeri jiran itu. Terakhir, KD pulang ke rumahnya sekitar empat tahun lalu. Tetapi ia kembali berangkat ke Malaysia.

"Kata teman-temannya orangnya baik," ujar dia.

Awalnya, KD bekerja sebagai pembantu rumah tangga saat berangkat pertama kali pada tahun 2007. Namun belakangan ini, KD mengaku kepada keluarganya pindah kerja ke sebuah restoran yang ada di Malaysia.

KD merupakan anak kelima dari sembilan bersaudara. KD sempat menghubungi keluarganya pada Jumat (4/11/2016) atau dua hari sebelum dinyatakan meninggal. Saat itu, KD meminta kiriman uang sebanyak Rp 6 juta untuk biaya pulang. Namun, pada Minggu (6/11/2016), KD dinyatakan meninggal akibat kasus pemerkosaan dan pembunuhan.

Meninggalnya KD diketahui atas dasar laporan dari polisi Petaling Jaya, Selangor kepada Satgas Perlindungan WNI pada KBRI Kuala Lumpur pada Jumat (11/11/2016).

Kepala Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI) Malang, Muhamad Iqbal mengatakan, polisi Malaysia belum berhasil mengungkap pelaku kasus pemerkosaan dan pembunuhan itu. "Sedang tahap penyelidikan. Pelakunya masih dalam pengejaran," katanya.

Namun Iqbal enggan mengungkap lebih jauh soal kasus tersebut. Termasuk jumlah dan latar belakang pelaku. "Nah, itu saya tidak bisa bicara soal sisi kriminalnya," jelasnya.

Baca: Diduga Jadi Korban Pemerkosaan, TKW Asal Malang Tewas di Malaysia