Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isak Tangis Keluarga Sambut Jenazah TKW Korban Pemerkosaan di Malaysia

Kompas.com - 24/11/2016, 15:27 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Jenazah KD (47), tenaga kerja wanita yang meninggal karena kasus pemerkosaan dan pembunuhan di Malaysia akhirnya tiba di kediamannya di Jalan Stasiun nomor 22A RT 15 RW 3 Pakisaji, Kabupaten Malang, Kamis (24/11/2016).

Saat petugas meletakkan peti jenazah di dalam rumah tiba sekitar pukul 12.18 WIB, isak tangis keluarga pecah. Sejumlah kerabat dan tetangga juga tampak hadir menyambut kedatangan ambulance yang membawa jenazah tersebut.

"Saya berterima kasih karena almarhum bisa pulang," kata kakak kandung KD, Yun Winarti (54).

Jenazah tersebut tidak diotopsi ulang sehingga setelah tiba di Bandara Juanda dari Malaysia, jenazah langsung dibawa ke pihak keluarga.

"Hasil otopsi sudah ada dari Malaysia," kata Kepala Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI) Malang, Muhamad Iqbal, yang mengantar kepulangan jenazah.

Jenazah yang terbungkus peti langsung dishalatkan di kediamannya. Rencananya, jenazah akan dikebumikan di komplek pemakaman setempat.

KD merupakan seorang TKW di Malaysia. Dia dikabarkan tewas di Selangor akibat kasus pemerkosaan dan pembunuhan.

Hasil dari investigasi, dia meninggal karena pukulan benda tumpul di bagian kepala. Kabar tewasnya KD berawal dari laporan polisi Petaling Jaya, Selangor, pada 11 November lalu kepada Satgas Perlindungan WNI pada KBRI Kuala Lumpur.

Kejadian pemerkosaan dan pembunuhan itu diduga terjadi pada 6 November sebelumnya. KD selama ini merupakan seorang janda yang ditinggal mati suaminya pada 2005 silam. Dengan suaminya itu, KD memiliki lima orang anak. Anak yang paling kecil masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

(Baca juga: Diduga Jadi Korban Pemerkosaan, TKW Asal Malang Tewas di Malaysia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com