Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Dua Pekerja Jalan Trans Papua Dipindahkan dengan Tandu

Kompas.com - 10/09/2016, 13:03 WIB
Fabio Maria Lopes Costa

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Jenazah kedua pekerja PT SBP yang tewas dibacok di daerah Puncak Albu, Kabupaten Nduga, Papua, yakni Dian Kusuma (41) dan Ade Suhanda (25) dipindahkan dengan ditandu belasan warga setempat dan aparat kepolisian pada Sabtu (10/9/2016).

Sebelumnya, pemindahan jenazah kedua korban direncanakan dengan menggunakan helikopter. Namun, helikopter tak bisa mendarat karena cuaca ekstrem di sekitar lokasi kejadian.

Hal ini diungkapkan Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw saat ditemui seusai pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Mamberamo Raya di Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura.

(Baca juga: Cuaca Buruk Hambat Pemindahan Jenazah Dua Pekerja Jalan Trans Papua)

Paulus mengatakan, evakuasi jenasah kedua korban dengan ditandu oleh warga dan aparat kepolisian dari Puncak Albu ke Distrik Mugi.

"Proses evakuasi jenazah kedua korban dari Puncak Albu ke Distrik Mugi dengan berjalan kaki memakan waktu sekitar enam hingga tujuh jam. Kemungkinan sore ini jenasah mereka telah tiba di Mugi," kata Paulus.

Dia menuturkan, kedua jenasah baru akan dievakuasi dengan menggunakan helikopter dari Mugi ke Wamena.

"Kami akan berkoordinasi dengan PT SBP agar menyiapkan peti jenazah bagi kedua korban," tambahnya.

Dari data Polres Jayawijaya, diduga sebanyak 15 pelaku yang terlibat dalam pembunuhan kedua pekerja asal Bandung, Jawa Barat. Lima dari 15 orang ini yang berperan sebagai eksekutor.

Dengan menggunakan parang, para pelaku membacok kedua korban yang sementara mengerjakan pengukuran badan jalan dari Distrik Mugi ke Distrik Paro sepanjang 30 kilometer.

Para pelaku adalah warga yang bermukim di Distrik Mugi. Jenazah kedua korban ditemukan warga setempat pada Senin (5/9/2016) lalu di Puncak Albu.

(Baca juga: Dua Pekerja Jalan Trans Papua di Nduga Ditemukan Tak Bernyawa )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com