Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerkosa Gadis Belia di Manado Meniru Cara Sadis Penganiayaan di Tangerang

Kompas.com - 07/06/2016, 05:51 WIB

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Kasus kekerasan seksual terhadap I (15), warga Kecamatan Mapanget yang dianiaya di bagian intimnya, mulai terungkap setelah tersangka diamankan polisi.

Kepada Kompas.com, tersangka FS (17) mengaku bahwa dirinya tidak lama berpacaran dengan korban, kurang lebih hanya seminggu. Karena tidak terima putus cinta, ia cemburu dan sakit hati.

(Baca Seorang Gadis Dianiaya secara Seksual hingga Pingsan)

Tersangka mengakui bahwa seusai memerkosa korban, mereka menyiksa korban.

Mereka berdalih melakukan itu karena pernah melihat berita di televisi tentang pembunuhan terhadap EF (18) di Tangerang, yang dianiaya seusai diperkosa.

"Lihat-lihat di berita televisi," ujar FS di Polresta Manado, Senin (6/6/2016).

(Baca Perempuan Muda Ditemukan Tewas Mengenaskan di Tangerang)

FS mengakui bahwa dirinya tiga kali menganiaya organ intim korban. Itu dilakukan bersama dengan temannya, NN.

Peristiwa itu terjadi setelah korban pulang ibadah dan ditelepon oleh FS untuk bertemu. Korban menolak ajakan FS dengan alasan sudah mempunyai pacar baru.

Setelah menolak, korban menuju ke rumah kakeknya untuk mengambil uang. Di tengah perjalanan, ada seorang laki-laki NN (17) yang berpura-pura menanyakan alamat seseorang kepada korban.

"Tapi korban tahu, di tempat itu, kelihatan dari kakinya, ada FS di situ, mantan pacar korban," ujar Suprayitno, Senin (6/6/2016).

Korban pun lari, tetapi dikejar oleh NN. Korban dibekap dan dipukul dengan balok kayu.

FS dan NN memerkosa korban secara bergantian. Seusai memerkosa, mereka menganiaya korban dengan kayu sepanjang 74 cm.

"Motifnya mungkin kecemburuan, karena korban mengaku bahwa dia sudah punya pacar," kata Suprayitno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com