Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Amankan 51 Pelaku Kejahatan Jalanan di Bandung

Kompas.com - 07/03/2016, 14:04 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Jajaran Polrestabes Bandung meringkus 51 orang pelaku kejahatan jalanan di Kota Bandung. Para pelaku yang ditangkap merupakan hasil operasi cipta kondisi yang dilakukan polisi selama sepekan terakhir.

Kepala Polrestabes Bandung Komisaris Besar Angesta Romano Yoyol mengatakan, operasi tersebut dilakukan untuk menjaga kondusifitas kota sekaligus meredam aksi kejahatan jalanan.

"Razia itu kita laksanakan malam hari, siang, dan sore atau di jam-jam rawan," ucap Yoyol di Markas Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Senin (7/3/2016).

Dari hasil razia tersebut, polisi mengamankan sejumlah hasil barang rampasan serta empat senjata jenis airsoft gun yang digunakan pelaku untuk menakuti korban.

Yoyol menjelaskan, dalam pengungkapan pekan ini, polisi menemukan senjata jenis air gun yang menyerupai senjata organik. Selain bentuknya yang mirip, senjata itu juga memiliki bunyi tembakan yang menyerupai senjata asli.

"Mereka menggunakan senjata api yang bunyinya mirip senjata api beneran dan proyektilnya gotri," kata Yoyol.

Meski bukan senjata asli, lanjut Yoyol, senjata jenis airsoft gun tetap berbahaya jika terkena bagian tubuh. "Apabila mengenai kaca mobil pecah. Diperkirakan jarak 5-7 meter mengenai kulit kita akan tembus juga," ungkapnya.

Selain para pelaku kejahatan jalanan, polisi juga mengamankan para pelaku premanisme yang meresahkan warga. "Sesuai perintah dari pimpinan, kita lakuan cipta kondisi dan premanisme. Jadi tidak ada preman di Kota Bandung," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com