Pengamat Politik Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung, Asep Warlan, mengatakan, keputusan Emil dan dua kepala daerah lainnya adalah kebijakan bijaksana. Dia mengapresiasi keputusan Emil atas tiga hal.
Pertama, Emil dinilai konsisten dan berkomitmen terhadap jabatannya sebagai Wali Kota Bandung. Dia bertanggung jawab terhadap pekerjaan rumahnya membuat "Bandung Juara".
Kedua, dengan keputusan tersebut, Asep menilai kesempatan terbuka lebar bagi Emil untuk berkarier kemana pun, baik di Bandung maupun Jakarta.
"Peluang bagi dia besar tapi lebih memilih di Bandung," ungkapnya kepada Kompas.com, Rabu (2/3/2016).
Ketiga, Emil menunjukkan respek terhadap orangtua. Itu terlihat dari tulisan atau pernyataannya. Keputusan dia menolak maju ke DKI Jakarta salah satunya karena pernyataan sang ibu.
Asep mengungkapkan, peta politik Jakarta tidak mudah. Konstelasi politik di Jakarta sangat ketat, berbeda dengan Bandung.
Secara pribadi sebagai warga Bandung, dia berharap Emil memimpin Bandung dua periode. Pasalnya, menurut dia, prestasi dalam memimpin Bandung akan menjadi bagian kesuksesannya ke depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.